[caption caption="Prof. DR. Yohana Susana Yembise, Dip. Apling, MA, Menteri PPA (dok. pribadi)"][/caption]Jepara merupakan kota kelahiran Kartini sekaligus saksi bisu perjuangan Kartini dalam membangun peradaban perempuan Indonesia agar bebas dari belenggu adat yang mengikat. Tidak seperti pahlawan pada umumnya dimana mereka jelas memerangi musuh yang terlihat nyata, sedangkan Kartini harus perang melawan peradaban manusia pada waktu itu. Meskipun tubuhnya dipingit tetapi pemikirannya yang luar biasa dapat menembus tembok raksasa pingitan melalui tulisan-tulisannya. Untuk lebih memaknai perjuangan Kartini maka Pemerintah Kabupaten Jepara menggelar perhelatan akbar bertajuk Festival Kartini IV 2016 yang sudah berlangsung sejak 8 April lalu. Berbagai macam kegiatan perlombaan, seminar dan pertunjukkan kesenian diadakan setiap hari dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Jepara.
Tanggal 16 April 2016 merupakan sejarah baru bagi Kabupaten Jepara. Hari Sabtu minggu ketiga bulan April itu, Jepara kedatangan 4 Menteri yaitu Menteri Perempuan dan Perlindungan Anak Prof. DR. Yohana Susana Yembise, Dip. Apling, MA, Menteri Perindustrian Saleh Husin, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Istri Gubernur Jawa Tengah Siti Atiqoh Supriyanti, Ketua IWAPI Ir. Anita Prihapsari, MBA, pejabat-pejabat eselon I & II Provinsi Jawa Tengah, artis Dian Sastrowardoyo dan sutradara Hanung Bramantyo dalam kegiatan Seminar Nasional “Spirit Kartini Dalam Membangun Bangsa Yang Mandiri, Kreatif dan Berkarakter” yang bertempat di Pendopo Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Sedangkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Rasyid Baswedan, Ph. D menghadiri Pencanangan Gerakan Pendidikan dan Pemberdayaan Perempuan Marjinal (GP3M) pada siang harinya (akan saya tuliskan pada tulisan berikutnya).
Menteri PPA mengatakan bahwa Negara harus melindungi perempuan dan perempuan berada di garis aman yang dijamin oleh Negara. Pemerintah terus berupaya memberikan dukungan penuh untuk kemajuan perempuan Indonesia dalam hal pendidikan, pekerjaan dan kesetaraan dalam kebebasan berekspresi. Hal itu tentunya harus mendapat dukungan oleh semua kementerian dan pemerintahaan pusat maupun daerah serta masyarakat itu sendiri. “Dengan semangat Kartini, saya mengajak semua perempuan Indonesia untuk lebih bisa mandiri, kreatif dan terus inovatis dalam berkarya. Perempuan Indonesia harus mandiri dan setara oleh laki-laki karena kemajuan bangsa terletak dari seorang perempuan, contohnya Ibu. Ibu yang memiliki pendidikan yang baik, mengembangan mental yang baik maka akan melahirkan anak-anak bangsa yang jauh lebih baik lagi.” jelas Ibu Yohana Yembise dalam sambutannya.
Sementara menurut Ibu Anita Prihapsari kesuksesan seorang perempuan itu dilihat dari 3 faktor yaitu ekonomi, pendidikan dan kesehatannya. IWAPI mengajak seluruh perempuan Indonesia untuk menjadi pengusaha. Kader-kader IWAPI yang sudah tersebar ke seluruh Indonesia siap membantu masyarakat untuk menjadi pengusaha. “Yang pertama harus dilihat adalah bagaimana kreatifitasnya. Masalah modal dapat mengikuti sesuai dengan apa yang mau dijual.” jelasnya. Terkait dengan perempuan di desa-desa yang ingin menjadi pengusaha, Ibu Anita memberikan saran untuk melihat potensi pada desa tersebut dan keahlian yang dimilliki oleh si calon pengusaha. IWAPI membentuk pelatihan untuk para calon pengusaha berdasarkan potensi dan keahliannya tersebut. IWAPI juga bekerjasama dengan beberapa perusahaan untuk melakukan pelatihan tersebut.
[caption caption="Ketua IWAPI Ir. Anita Prihapsari, MBA memberikan pengarahan (dok. pribadi)"]
[caption caption="Hanung Bramantyo dan Dian Sastrowardoyo (dok. panitia seminar)"]
Melalui Festival Kartini diharapkan semua perempuan dapat memaknai semangat Kartini untuk lebih mandiri, kreatif dan berkarakter. Sudah saatnya menghargai dan mengapresiasi karya perempuan dengan tidak merendahkannya dalam hal apapun. Perempuan harus bisa dillindungi oleh semua pihak karena dari dialah lahir anak-anak bangsa. Dan bagi perempuan, jangan pernah melupakan kodrat bahwa kau begitu berharga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H