Mohon tunggu...
Andini Harsono
Andini Harsono Mohon Tunggu... Freelancer - Traveler - Blogger - Freelancer

Mengurai dunia dengan rasa, pikir dan syukur... Salam sastra Salam budaya Salam berkarya FB : Andini Harsono Twitter : @andiniharsono Instagram : @andini_harsono

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Spirit Kartini dari Jepara Menerangi Nusantara

18 April 2016   13:20 Diperbarui: 18 April 2016   16:27 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Prof. DR. Yohana Susana Yembise, Dip. Apling, MA, Menteri PPA (dok. pribadi)"][/caption]Jepara merupakan kota kelahiran Kartini sekaligus saksi bisu perjuangan Kartini dalam membangun peradaban perempuan Indonesia agar bebas dari belenggu adat yang mengikat. Tidak seperti pahlawan pada umumnya dimana mereka jelas memerangi musuh yang terlihat nyata, sedangkan Kartini harus perang melawan peradaban manusia pada waktu itu. Meskipun tubuhnya dipingit tetapi pemikirannya yang luar biasa dapat menembus tembok raksasa pingitan melalui tulisan-tulisannya. Untuk lebih memaknai perjuangan Kartini maka Pemerintah Kabupaten Jepara menggelar perhelatan akbar bertajuk Festival Kartini IV 2016 yang sudah berlangsung sejak 8 April lalu. Berbagai macam kegiatan perlombaan, seminar dan pertunjukkan kesenian diadakan setiap hari dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Jepara.

Tanggal 16 April 2016 merupakan sejarah baru bagi Kabupaten Jepara. Hari Sabtu minggu ketiga bulan April itu, Jepara kedatangan 4 Menteri yaitu Menteri Perempuan dan Perlindungan Anak Prof. DR. Yohana Susana Yembise, Dip. Apling, MA, Menteri Perindustrian Saleh Husin, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Istri Gubernur Jawa Tengah Siti Atiqoh Supriyanti, Ketua IWAPI Ir. Anita Prihapsari, MBA, pejabat-pejabat eselon I & II Provinsi Jawa Tengah, artis Dian Sastrowardoyo dan sutradara Hanung Bramantyo dalam kegiatan Seminar Nasional “Spirit Kartini Dalam Membangun Bangsa Yang Mandiri, Kreatif dan Berkarakter” yang bertempat di Pendopo Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Sedangkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Rasyid Baswedan, Ph. D menghadiri Pencanangan Gerakan Pendidikan dan Pemberdayaan Perempuan Marjinal (GP3M) pada siang harinya (akan saya tuliskan pada tulisan berikutnya).

Menteri PPA mengatakan bahwa Negara harus melindungi perempuan dan perempuan berada di garis aman yang dijamin oleh Negara. Pemerintah terus berupaya memberikan dukungan penuh untuk kemajuan perempuan Indonesia dalam hal pendidikan, pekerjaan dan kesetaraan dalam kebebasan berekspresi. Hal itu tentunya harus mendapat dukungan oleh semua kementerian dan pemerintahaan pusat maupun daerah serta masyarakat itu sendiri. “Dengan semangat Kartini, saya mengajak semua perempuan Indonesia untuk lebih bisa mandiri, kreatif dan terus inovatis dalam berkarya. Perempuan Indonesia harus mandiri dan setara oleh laki-laki karena kemajuan bangsa terletak dari seorang perempuan, contohnya Ibu. Ibu yang memiliki pendidikan yang baik, mengembangan mental yang baik maka akan melahirkan anak-anak bangsa yang jauh lebih baik lagi.” jelas Ibu Yohana Yembise dalam sambutannya.

Sementara menurut Ibu Anita Prihapsari kesuksesan seorang perempuan itu dilihat dari 3 faktor yaitu ekonomi, pendidikan dan kesehatannya. IWAPI mengajak seluruh perempuan Indonesia untuk menjadi pengusaha. Kader-kader IWAPI yang sudah tersebar ke seluruh Indonesia siap membantu masyarakat untuk menjadi pengusaha. “Yang pertama harus dilihat adalah bagaimana kreatifitasnya. Masalah modal dapat mengikuti sesuai dengan apa yang mau dijual.” jelasnya. Terkait dengan perempuan di desa-desa yang ingin menjadi pengusaha, Ibu Anita memberikan saran untuk melihat potensi pada desa tersebut dan keahlian yang dimilliki oleh si calon pengusaha. IWAPI membentuk pelatihan untuk para calon pengusaha berdasarkan potensi dan keahliannya tersebut. IWAPI juga bekerjasama dengan beberapa perusahaan untuk melakukan pelatihan tersebut.

[caption caption="Ketua IWAPI Ir. Anita Prihapsari, MBA memberikan pengarahan (dok. pribadi)"]

[/caption]Sepakat dengan Ibu Anita, artis dan ibu 2 orang anak Dian Sastro memberikan semangat bagi semua perempuan untuk bisa mandiri dengan memiliki usaha sendiri. Selain terus memperkuat karakter dan mental, dapat membantu suami dalam hal finansial. Selain itu, perempuan harus terus belajar karena perempuan akan melahirkan anak dan dari Ibu lah pendidikan pertama yang akan diterima oleh sang anak. “Menjadi seorang perempuan itu harus stabil baik finansial dan mental. Agar bisa menjadi Ibu yang melahirkan anak yang cerdas dan juga istri yang hebat bagi suaminya. Istri harus bisa menjadi teman diskusi yang baik bagi suami. Jadi ya harus terus belajar dan berkarya.” jelas Dian Sastro yang mengenakan baju putih dan kain bercorak batik warna biru tua.

[caption caption="Hanung Bramantyo dan Dian Sastrowardoyo (dok. panitia seminar)"]

[/caption]Spirit Kartini juga memotivasi Hanung untuk menyuarakan semangat Kartini melalui sebuah film. “Ketika Kartini umur 19-20 tahun sudah bisa membawa Jepara ke dunia Internasional. Kartini juga rajin menulis hingga bisa memiliki banyak sahabat baik di Indonesia maupun luar negeri. Dari tulisannya juga Kartini dipanggil Karisidenan Semarang untuk bisa menuliskan tentang kekayaan Jawa Tengah. Nah ini yang harus dimaknai oleh masyarakat jaman sekarang terutama anak-anak muda yang masih belum menikah harus melakukan sesuatu agar bisa mandiri.” jelas suami Zaskia Mecca ini. Hanung juga menuturkan bahwa Jepara satu-satunya kabupaten di Indonesia yang terkenal karena selalu disebut ketika hari Kartini atau hal-hal yang berkaitan dengan Kartini. Jepara harus bangga memiliki tokoh yang inspiratif hingga akhir masa.

Melalui Festival Kartini diharapkan semua perempuan dapat memaknai semangat Kartini untuk lebih mandiri, kreatif dan berkarakter. Sudah saatnya menghargai dan mengapresiasi karya perempuan dengan tidak merendahkannya dalam hal apapun. Perempuan harus bisa dillindungi oleh semua pihak karena dari dialah lahir anak-anak bangsa. Dan bagi perempuan, jangan pernah melupakan kodrat bahwa kau begitu berharga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun