Tempe Ponggol Setan dan Glabed Khas Tegal
( dokumentasi pribadi )
Hari Raya Idul Fitri tahun ini memberi kesan tersendiri bagi saya dan keluarga. Karena kami sekeluarga gak mudik ke kampung halaman yaitu Tegal, Jawa Tengah maka kami sepakat untuk berkumpul di rumah yang paling tua yaitu Pakde Bude ( sebutan Jawa kakak dari orang tua ) di Bekasi. Bude senang sekali masak selain karena memiliki usaha katering, beliau juga hobi masak. Untuk mengobati rasa rindu pada kampung halaman maka Bude masak Tempe Ponggol Setan dan Tempe Glabed khas Tegal. Makanan ini biasa disantap untuk menu sarapan.
[caption id="attachment_335973" align="aligncenter" width="300" caption="Tempe Ponggol Setan ( dok. pribadi )"]
Tempe Ponggol Setan berbahan dasar tempe. Tempe dipotong dadu - dadu dan tidak digoreng terlebih dahulu melainkan langsung dimasak ke dalam bumbu. Kenapa disebut setan? karena rasa pedas yang teramat sangat. Bumbu dari masakan ini diantaranya bumbu dapur seperti biasa. Sedikit deskripsi tentang cara masaknya yaitu tempe dimasak bersama dengan air hingga seluruh badan tempe tidak terlihat, masukan bumbu - bumbu dan biarkan hingga kering. Apabila seluruh air sudah meresap angkat dan sajikan.
[caption id="attachment_335976" align="aligncenter" width="300" caption="Tempe Glabed ( dok. pribadi )"]
Sama dengan tempe ponggol setan, tempe glabed juga berbahan dasar tempe. Tempe dipotong dadu - dadu dan dimasak menggunakan kuah hasilnya. Tempe Glabed dikasih santan dan kuah kuning, masak hingga santan mengental. Tempe Glabed diberi mie kuning dan dimasak bersamaan. Bumbunya sama bumbu dapur saja dan diberi santan.
Untuk penyajiannya Tempe Ponggol Setan dan Tempe Glabed biasanya menggunakan ketupat makanya sering disebut "Kupat Glabed dan Kupat Ponggol Setan". Tapi kali ini kami menyajikan dengan bubur beras, lontong dan alu - alu ( lupis ). Ambil lontong atau bubur dan alu - alu secukupnya lalu siram dengan tempe glabed dan tempe ponggol setan. Toppingnya bawang goreng dan kerupuk mie kuning.
[caption id="attachment_335977" align="aligncenter" width="300" caption="Bubur Beras"]
[caption id="attachment_335978" align="aligncenter" width="300" caption="Lontong dan alu - alu"]
[caption id="attachment_335979" align="aligncenter" width="300" caption="Bubur Tempe Glabed dan Tempe Ponggol Setan"]
[caption id="attachment_335981" align="aligncenter" width="300" caption="Ini yang menggunakan lontong dan alu - alu"]
Sebenarnya banyak lagi masakan atau makanan khas kota Tegal, tapi untuk makanan ini sangat enak disantap pagi hari. Dengan bahan yang murah meriah makanan ini sudah mampu mengobati rasa rindu terhadap kampung halaman.
Dengan berkumpul bersama keluarga dihari yang fitri ditambah dengan makanan khas kota asal menambah keindahan hari itu. Makanan juga bisa mempererat tali silaturahmi diantara kita. Maka dari itu saya senang sekali makan dan mencicipi makanan khas kota - kota lainnya. Setiap kota yang saya kunjungi wajib bagi saya untuk kulineran. :D
[caption id="attachment_335982" align="aligncenter" width="300" caption="Sajian sederhana mempererat silaturahmi"]
Semoga bukan hanya dihari Idul Fitri namun dihari hari selanjutnya silaturahmi diantara kita semua tetap terjaga. Demikian semoga bermanfaat :)
Selamat Hari Raya Idul Fitri. Mohon dimaafkan lahir batin :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H