Dengan judul diatas, kelihatannya sepele kan?
Berbagi bukanlah hal sepele, tapi tentu tidak sulit. dan berbagi juga tidak selalu konotasinya dengan uang.
Saya pernah (bahkan sering) menjadi tempat berbagi. dan saya bersyukur karna tak jarang pula saya membalas keberbagiannya itu kepada tetangga,teman dan orang2 di sekitar.
Ketika kita peduli, maka orang lain pun akan peduli terhadap kita.
Suatu ketika mesin air rumah saya mati. butuh waktu seharian untuk memperbaikinya. hampir hopeless karna ga punya air.
Alhamdulilah...tetangga dekat menawarkan airnya untuk dibagikan ke saya.
Selain ucapan terima kasih,sebagai bentuk balasan kepadanya saat saya memasak,saya kirimkan masakan saya itu kepadanya. meskipun tidak banyak...apabila diberikan dengan keikhlasan, tentunya sangat menyenangkan.
Saya bukan orang yang banyak harta. Dan ketika saya berbagi, lebih sering dalam bentuk makanan (karna saya hobby masak).
Waktu anak saya ulang tahun, kami tidak merayakannya. hanya membeli cake yang saat itu buat saya pribadi mahal harganya.
Cake lalu dibagikan kepada anak2 kecil ttangga sekitar rumah ditambah dengan mie goreng ulang tahun yang saya buat sendiri. kami tidak mengundang mereka, namun saat anak2 itu bermain, saya menyuruh mereka berbaris mengantri cake dan mie yg sudah disiapkan.
Anak saya tidak kecewa tidak dapat kado. karna saya selalu menerapkan kepada anak2 saya arti Berbagi.
Adik ipar saya bertanya, sayang banget kue mahal2 cuma dibagiin gitu. saya cuma bilang,kalo mau berbagi, berbagilah dengan sesuatu yang paling baik milikmu.
Beruntung 3 anak saya sering berbagi dengan sesama. bahkan dengan binatang sekalipun. dirumah suka kedatangan kucing2 liar, si kecil yang berusia 3 tahun saat ini selalu meminta saya untuk memberikan makanan ke kucing2 tersebut.
Kakaknya yang nomor 2, saat membawa bekal ke sekolah selalu membagikan kepada teman2nya. pernah ia bawa nuget 4 buah plus nasi. teman2nya ada yng minta. di bagilah kepada mereka,alhasil si kakak cuma makan nasi plus nuget 1 biji :)
Tapi dia senang senang saja. Ga ada rasa menyesal. dan suatu kali dia tidak bawa bekal, teman2nya memberikan makanan bekal mereka kepada anak saya tanpa dia memintanya.
Dari situ saya ajarkan bagaimana mensyukuri nikmat Tuhan.
Satu catatan yang ingin saya bagikan, dan saya tanamkan ke diri saya sendiri juga kepada anak anak.
Jangan berbagi dengan sesuatu yang kita sendiri enggan menggunakannya/memakannya.
Contoh sumbangan pakaian untuk korban bencana alam.tentu di situ tertulis pakaian sebaiknya yang masih layak pakai. Maksudnya bukan yang bolong, robek atau compang camping.
Untuk makanan, berikan makanan yang manusiawi. Jika makanan itu dimasak sendiri, sebaiknya berikan secepatnya setelah matang.
Jangan berikan makanan yang sudah tidak kita makan,basi, atau makanan sisa kita. iiieww...kalo ada yang seperti itu,keterlaluan namanya.
Berbagi ala saya jelas tanpa konsep. Tapi bukan berarti tanpa tujuan jelas dan niat yang tulus loh...
Karna di awali dengan niat yang ikhlas, apapun yang kita bagikan dan dengan siapapun itu, tidak akan membuat kita jatuh miskin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H