Mohon tunggu...
Andini AprysheilaRahmi
Andini AprysheilaRahmi Mohon Tunggu... Jurnalis - Seorang Mahasiswa

Sometimes we win, sometimes we learn. So, never guilty to choose yourself.

Selanjutnya

Tutup

Film

Analisis Film "12 Years Slave" Berdasarkan Sudut Pandang Etnosentrisme, Stereotip, Diskriminasi dan Jarak Sosial

23 September 2021   22:14 Diperbarui: 23 September 2021   22:22 1599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Adegan lain yang menyebutkan bahwa orang negro atau ras kulit hitam memiliki stereotip yang mana mereka adalah ras yang ditakdirkan untuk menjadi budak adalah ketika Solomon Northup atau Platt diperintahkan oleh majikannya, Mrs. Epps untuk membeli beberapa barang dengan catatan berupa tulisan di kertas. 

Dan Mrs. Epps takut catatan yang ada dibaca oleh Platt, maka untuk mengelabuhi dan meyakinkan Mrs. Epps, Platt harus berpura-pura buta huruf dan selalu tunduk dengan majikan agar selamat, dengan berkata:
"Negro direkrut untuk bekerja, bukan untuk membaca dan menulis."

Agedan-adegan tersebut, seolah-olah membuktikan bahwa benar orang-orang yang berasal dari ras kulit hitam adalah ras rendahan yang ditakdirkan untuk menjadi budak dan tidak pantas untuk hidup merdeka.

Bahkan agar Solomon tetap hidup ia berusaha untuk menahan amarahnya juga, kalau ia memberontak maka yang akan Platt dapatkan adalah cambukan dan siksaan.

Perilaku stereotip yang buruk seperti ini sungguh sangat tidak manusiawi dan merugikan orang-orang yang memiliki ras tersebut.

Perilaku diskriminatif yang tergambarkan dalam film ini juga bisa kita saksikan sangat jelas dan gamblang oleh majikan terhadap budak ras kulit hitam. Salah satunya saat menjadi budak, masa lalu, identitas, bahkan, dan dipaksa berganti sebagai "Platt" dan dibeli oleh pemilik pertamanya Ford -- diperankan oleh Benedict Cumberbatch, majikan pertamanya yang secara pemilik budak saat itu memiliki sifat ramah dan simpati terhadap status perbudakan yang dimiliki oleh Platt.

Meskipun memiliki sifat ramah dan simpati, Ford tetap saja merupakan pelaku Slaver atau perbudakan yang terjadi.

Tetapi jalan cerita semakin naas ketika Platt dijual kepada pemilik barunya, Mr. Edwin Epps yang diperankan oleh Michael Fassbender. Ia merupakan pelaku perbudakan yang rasis dan kejam. Ia mencambuki para budaknya jikalau tidak bisa mencapai target panen. Mr. Epps juga memiliki seorang istri yang kejam terhadap budak-budaknya termasuk salah satunya adalah Petsey yang diperankan oleh Lupita Nyong'o.

Perilaku Mrs. Epps sangat diskriminatif terhadap para budaknya. Bagaimana sikapnya yang menganggap negro tidak pantas menerima kebaikan, dan menanggap bahwa ras kulit hitam adalah pembawa pikiran busuk dan negro adalah busuk karena kebencian mereka. Bahkan dengan jahatnya Mrs. Epps menyebut bahwa mereka adalah "binatang hitam".

Perilaku kejam dan diskriminatif oleh majikan yaitu Mr. Epps dan Mrs. Epps tidak hanya sampai disitu. Suatu ketika dimana Petsey dikabarkan hilang dan kabur, Mr Epps marah besar setelah mengetahui Patsey menghilang dari perkebunannya, sampai ia mengatai salah satu budaknya "anjing hitam miskin yang buta dan tuli". Padahal Patsey saat itu sedang pergi ke perkebunan Mr. Massa untuk mendapatkan sebuah sabun untuk mandi dari Mrs. Shaw.

Mr Epps sendiri buta dan tuli atas ketamakannya dan ke egoisannya sendiri. Meskipun Petsey sudah berkata jujur dan merupakan salah satu budak yang disukai oleh Mr Epps, tetap saja kejadian tersebut di provokasi oleh istri Mr Epps yaitu Mrs Epps, akhirnya karena kemarahannya, Petsey di telanjangi dan dicambuk serta dipertontonkan seperti binatang, hingga luka parah dan pingsan. Parahnya, Platt yang dipaksa untuk mencambuk Petsey sendiri dengan ancaman Mr Epps akan membunuh semua budak negro yang ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun