Mohon tunggu...
Andini Agustina Sekar Putri
Andini Agustina Sekar Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya adalah main basket dan menulis!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Guru dalam Mengembangkan Growth Mindset pada Anak Didik

29 November 2024   15:14 Diperbarui: 29 November 2024   15:14 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Growth mindset atau pola pikir pertumbuhan, adalah keyakinan bahwa kemampuan seseorang dapat dikembangkan melalui usaha, pendidikan, dan pengalaman. Ini berbeda dengan pola pikir tetap, yang menganggap kemampuan sebagai sesuatu yang sudah ada dan tidak dapat diubah. Sebagai seorang pendidik, guru memiliki tugas yang sangat penting dalam menanamkan mindset pertumbuhan pada anak didiknya.

Mengapa Growth Mindset Penting?

Motivasi Belajar:  Anak-anak dengan mindset pertumbuhan mungkin lebih termotivasi untuk belajar karena mereka percaya bahwa upaya mereka akan berhasil.

Ketahanan terhadap Kegagalan:  Mereka lebih cenderung melihat kegagalan sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang.

Kreativitas:  Pandangan pertumbuhan mendorong anak-anak untuk berpikir kreatif dan mencoba hal-hal baru.

Prestasi Akademik: Studi menunjukkan bahwa anak-anak dengan mindset pertumbuhan memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk mencapai prestasi akademik.

Peran Guru dalam Mengembangkan Growth Mindset

1. Model Growth Mindset
Tunjukkan Antusiasme dalam Belajar: Guru yang selalu berkembang dan belajar akan menjadi contoh yang baik bagi siswa.
Bagikan Cerita tentang Kegagalan: Ceritakan tentang saat Anda menghadapi masalah secara pribadi dan bagaimana Anda menanganinya.
Ubah Bahasa Anda: Gunakan kata-kata yang menekankan upaya dan proses belajar daripada kata-kata yang menghakimi seperti "bodoh" atau "pintar".

2. Ciptakan Lingkungan Belajar yang Positif
Berikan Pujian Khusus: Pujilah proses belajar dan upaya siswa, bukan hanya hasil.
Untuk mendorong pertanyaan dan diskusi, bangun suasana kelas yang memungkinkan orang bertanya dan mengajukan pertanyaan.
Rayakan Kemajuan: Ajak siswa berpikir tentang apa yang telah mereka capai.

3. Tawarkan Tantangan yang Sesuai
Sesuaikan Tingkat Kesulitan: Beri tugas yang menantang tetapi realistis agar siswa merasa tertantang tetapi tidak terlalu frustasi.
Variasi Kegiatan Belajar: Coba berbagai pendekatan pembelajaran yang menarik dan interaktif.

4. Ajarkan Strategi Belajar yang Efektif
Latih Keterampilan Memecahkan Masalah: Ajak siswa untuk berpikir kritis dan mencari solusi.
Dorong Manajemen Waktu: Bantu siswa mengatur waktu mereka untuk belajar dengan baik.

Contoh Penerapan Growth Mindset dalam Pembelajaran :
-Matematika: Guru dapat memberikan umpan balik positif seperti, "Ini soal yang menarik, yuk kita coba cari cara lain untuk menyelesaikannya" saat siswa menghadapi kesulitan menyelesaikan soal.
-Bahasa: Guru dapat mengatakan, "Bagus sekali kamu sudah mencoba menulis kalimat yang kompleks" jika siswa melakukan kesalahan dalam menulis. "Mari kita perbaiki satu sama lain."
-Sains: Guru dapat meminta siswa untuk memikirkan apa yang menyebabkan percobaan gagal dan menemukan solusi.

Kesimpulan
Growth mindset adalah fondasi penting untuk kesuksesan siswa. Dengan menciptakan lingkungan belajar yang positif dan memberikan dukungan yang tepat, guru dapat membantu siswa mengembangkan growth mindset yang akan bermanfaat bagi mereka sepanjang hidup.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun