Mohon tunggu...
Andini Maudya
Andini Maudya Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa di Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Eksplorasi Pengaruh K-Pop terhadap Gaya Hidup Konsumtif Mahasiswa

5 Juni 2024   08:54 Diperbarui: 5 Juni 2024   09:44 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Budaya merupakan sesuatu sangat identik dengan eksistensi kelompok masyarakat beserta karakteristik yang dipelihara dan dikembangkan dalam waktu tertentu. Budaya menjadi ciri khas kelompok masyarakat. Seiring perkembangan zaman, pengaruh budaya suatu kelompok di wilayah tertentu seringkali bersifat dinamis dan memberikan pengaruh terhadap kelompok lainnya, hal ini tentunya merupakan akibat dari globalisasi dan kehadiran teknologi internet. Salah satu budaya yang sedang tren dan menjadi bahan perbincangan kaum muda seperti generasi Z adalah KPOP. Budaya KPOP sendiri merupakan salah satu budaya pop yang dikenal sebagai budaya yang muncul dan populer pada suatu generasi dan massa (Nisrina et al., 2020).  Budaya KPOP merupakan budaya yang identik dengan industri musik pop yang berasal dari Korea Selatan, dimana artis atau seniman penyanyi korea yang populer menjadi daya tarik anak muda. Budaya KPOP di era sekarang sudah menjadi hal lumrah yang banyak ditemui di kalangan generasi muda. Hal ini dikarenakan banyaknya jumlah generasi muda yang semakin menyukai budaya KPOP dan terus bertambah seiring arus perkembangan informasi dan komunikasi antar generasi muda.

Banyak generasi muda termasuk mahasiswa yang tertarik terhadap KPOP khususnya boyband dan girlband asal Korea Selatan seperti BTS, Blackpink, Twice, EXO, NCT, SNSD, Super Junior, Bigbang, Aespa, TXT, Treasure, NewJeans, dan banyak grup lainnya. Budaya populer KPOP ini mengkonstruksi dan mengeksploitasi konsumsi generasi muda sebagai penggemar dengan produksi barang-barang terkait artis yang digemari. Eksploitasi ini bertujuan untuk meraih keuntungan yang melimpah. Dampaknya adalah pembelian atau konsumsi terhadap barang-barang seperti aksesoris, CD album, photo card, dan poster yang tidak berlandaskan sesuai kebutuhan melainkan keinginan hingga melemahnya kecintaan dan penggunaan terhadap produk lokal. Bukti nyata pengaruh ini juga didukung oleh salah satu kasus perilaku konsumtif tidak terkontrol oleh Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang, dimana mereka gemar membeli barang-barang atau kpop stuff seperti album, photocard, baju, aksesoris, dan merchandise lainnya yang berhubungan dengan idol yang dikagumi (Nisrina et al., 2020). Tidak hanya barang-barang, konsumsi mahasiswa juga dinilai boros dalam penggunaan kuota untuk streaming music video maupun konten lainnya dari artis yang digemari. Yuliawan & Subakti (2022) juga menambahkan bahwa mahasiswa yang menyukai KPOP rela mengeluarkan uangnya untuk membeli merchandise artis idolanya. Alasan mereka membeli didorong oleh keinginan dan tujuan investasi (barang kpop dijual kembali dengan harga yang lebih tinggi daripada harga beli). Akibatnya, banyak mahasiswa yang tidak bisa mengontrol pengeluarannya, padahal banyak kebutuhan mahasiswa lainnya yang jauh lebih penting untuk dipenuhi.

KPOP memang memiliki pengaruh negatif terhadap pola konsumsi pembelian masyarakat, termasuk mahasiswa sebagai representatif generasi muda. Mahasiswa sebagai penggemar merasakan kegembiraan dari pembelian barang-barang atau kpop stuff maupun akses biaya internet untuk memuaskan keinginannya terhadap artis idola mereka. Penting bagi mahasiswa dan masyarakat secara umum untuk mengatur pengeluaran atau konsumsi pembelian yang memprioritaskan kebutuhan, serta memahami batasan dan efek negatif dari konsumerisme yang berlebihan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun