Mohon tunggu...
Andini Okka W.
Andini Okka W. Mohon Tunggu... Guru - -Work for a cause not for an applause-

- a teacher, a humanist, and a lifetime learner -

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kuantum Fisika, String Theory, dan Vibrasi yang Serasi

26 Februari 2024   03:46 Diperbarui: 26 Februari 2024   05:39 949
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://brokendoorministries.com/wp-content/uploads/2016/01/0f8b5b61-33f6-489e-b642-31831a3d8622.jpg

Salah satunya adalah penelitian dari Dr. Michael R.W. Dawson and Dr. David A. Medler dari University of Alberta, masuk daftar Top 5 Universitas di Kanada dan Top 150 Universitas di dunia, menyatakan bahwa sympathetic vibration adalah :

"The definition of sympathetic resonance is when one thing vibrates in response to another. For example, when one person or thing matches the feelings, emotions, and actions of another. This can be a good thing --- or a bad thing.  

Physical entrainment, in which periodic behavior of one object can be communicated to another, even when there are no direct physical connections between the two."

Setiap manusia memancarkan gelombang elektromagnetik yang berasal dari pikiran dan perasaannya yang disebut vibrasi. Manusia yang lain dan alam menangkap dan akan merespon gelombang tersebut.

Contoh yang nyata jika ada ibu yang mempunyai bayi sedang dalam keadaan yang kalut dan banyak pikiran maka bayinya cenderung akan rewel.

Vibrasi ini dapat mempengaruhi suasana dan keadaan sekitar.

Apabila satu kantor isinya ribut semua, maka kondisi kantor itu akan panas dan tidak teratur. Secara fisik, semua saling bekerja sama tetapi secara saluran frekuensi dan perasaan tidak menyatu.

Vibrasi orang-orang yang dalam frekuensi yang sama akan membentuk kondisi sekitar yang kondusif karena mempengaruhi satu sama lain.

 

Jodoh Tak Melulu Soal Pasangan

Saat mencari pasangan, manusia mencari yang sevibrasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun