Mohon tunggu...
Andini Okka W.
Andini Okka W. Mohon Tunggu... Guru - -Work for a cause not for an applause-

- a teacher, a humanist, and a lifetime learner -

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Artikel Utama

Stoikisme, Solusi untuk Si Overthinker?

12 September 2022   01:18 Diperbarui: 13 September 2022   14:30 2432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi merasa overthinking. (sumber: SHUTTERSTOCK via kompas.com)

Pikiran atau kata-kata negatif orang pada kita juga tidak akan dianggap karena termasuk dalam hal yang tidak ada dalam kendali. Cara pandang kitalah yang menentukan hal-hal tersebut buruk atau baik.

Sungguh pemahaman baru yang mencerahkan dan memberkati saya secara pribadi. Intinya, stoikisme atau stoa mengajarkan kita untuk bersikap masa bodoh terhadap hal-hal yang bukan kapasitas kita mengontrol dan menguasai. 

Sehingga pada akhirnya, segala realita akan berubah menjadi pemahaman yang mendamaikan. Bukan malah mengurangi kewarasan kita.

Apakah saya sebagai penulis telah berhasil menjadi penganut stoa sejati sekarang? Oh, tentu saja belum! Saya pun masih berproses melepas belenggu overthinking saya pelan-pelan. 

Mencoba jalani hidup sesuai realita saat ini agar saya bisa menyadari bahwa semua hal yang kita cemaskan, belum tentu menjadi kenyataan. Mengutip dari salah satu tagline life coach favorit saya, Adjie Santosoputro, “Semoga kita bisa menerima kenyataan SEAPAADANYA.”

Semoga ngudarasa saya ini bisa berguna ya. Salam hangat dan sehat selalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun