Mohon tunggu...
andine natasha ahmad
andine natasha ahmad Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Hubungan Internasional di Universitas Islam Negri Jakarta

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Krisis di Bawah Bayang-bayang Atom, Analisis Ancaman Nuklir Korea Utara dan Keseimbangan Global

11 September 2024   14:46 Diperbarui: 11 September 2024   14:56 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara keseluruhan, dampak dari program nuklir Korea Utara meluas dari ketegangan regional yang meningkat hingga ketidakstabilan geopolitik global, memerlukan pendekatan yang hati-hati dan terkoordinasi dari komunitas internasional untuk mengatasi ancaman ini dan menjaga keseimbangan keamanan global. 

Ketegangan yang berkepanjangan juga dapat menyebabkan krisis kemanusiaan, memperburuk kondisi kehidupan dan menambah beban internasional. Untuk mengatasi ancaman ini, dibutuhkan diplomasi multilateral, sanksi ekonomi yang efektif, kerjasama regional yang kuat, dan peningkatan kesadaran internasional. Upaya kolaboratif dari komunitas global sangat penting untuk meredakan ketegangan dan mempromosikan stabilitas serta perdamaian di tingkat global.

Ancaman nuklir Korea Utara telah menjadi isu utama dalam keamanan internasional, memengaruhi stabilitas global secara signifikan. Sejak 2006 di bawah Kim Jong-un, negara ini telah meningkatkan kemampuan nuklirnya, memperburuk ketegangan di Semenanjung Korea dan berdampak pada stabilitas global. 

Program nuklir Korea Utara tidak hanya menambah ketegangan di Asia Timur, memicu potensi perlombaan senjata, tetapi juga mengganggu keseimbangan kekuasaan global dan menambah ketidakstabilan geopolitik. Ketidaksepakatan antara negara-negara besar seperti Amerika Serikat, China, dan Rusia memperburuk situasi ini. 

Dampak ancaman ini mencakup risiko proliferasi nuklir yang lebih luas dan potensi krisis kemanusiaan. Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan diplomasi multilateral, sanksi ekonomi yang efektif, kerjasama regional yang solid, dan peningkatan kesadaran internasional, dengan upaya kolaboratif yang terkoordinasi dari komunitas global untuk mempromosikan perdamaian dan stabilitas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun