Mohon tunggu...
Riska Andina
Riska Andina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang 2

Saya adalah seorang calon pendidik yang selalu berproses mengembangkan potensi diri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Kerangka Strategi Pembelajaran melalui 3 Prinsip

27 Juni 2023   12:00 Diperbarui: 27 Juni 2023   12:05 1563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada sebuah kelas tentunya memiliki keberagaman yang ada didalamnya, keberagaman atauu perbedaan yang ada diantara peserta didik ini tentunya baik. Mengapa hal ini dikatakan baik? karena dalam keberagaman ini tentunya guru tidak dapat menggeneralisasi peserta didik dalam satu karakteristik. Menurut Ki Hajar Dewantara pendidik tentunya tidak dapat menentukan dan berkehendak akan hidup dan tumbuh peserta didik, yang dapat dilakukan ialah menuntun tumbuh serta hidupnya peserta didik sesuai dengan segala kodrat yang ada. Tentunya dalam menuntun hal tersebut memerlukan strategi yang tepat, agar tumbuh dan hiduonya peserta didik mencapai kualitas terbaik.

Saat ini di dunia pendidikan kita menerapkan kurikulum paradigma baru, dimana strategi yang ada pada paradigma baru ini memiliki 3 prinsip yang dapat digunakan oleh pendidik. Strategi tersebut adalah Pembelajaran Berdiferensiasi (developmentally appropriate practice), Pengajaran yang Responsif Kultur (culturally responsive pedagogy) dan Pengajaran Sesuai Level (teaching at the right level). 

Pembelajaran berdiferensiasi (developmentally appropriate practice) adalah pembelajaran yang mengakomodir kebutuhan belajar murid. Guru memfasilitasi murid sesuai dengan kebutuhannya, karena setiap murid mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, sehingga tidak bisa diberi perlakuan yang sama. Dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi guru perlu memikirkan tindakan yang masuk akal yang nantinya akan diambil, karena pembelajaran berdiferensiasi tidak berarti pembelajaran dengan memberikan perlakuan atau tindakan yang berbeda untuk setiap murid, maupun pembelajaran yang membedakan antara murid yang pintar dengan yang kurang pintar. 

Pengajaran yang Responsif Kultur (culturally responsive pedagogy) adalah sebuah pembelajaran yang memuat budaya atau identitas dari peserta didik, bukan hanya meningkatkan kecerdasan tetapi meningkatkan pengetahuan peserta didik terhadap budaya yang ada disekitar mereka. 

Pengajaran Sesuai Level (teaching at the right level) adalah pembelajaran yang menyesuaikan tingkatan kemampuan peserta didik terhadap suatu materi pembelajaran, bukan sesuai tingkatan kelas. Pembelajaran dapat dilangsungkan dengan materi yang sama, namun tingkat kesulitan materi antar peserta didik dapat berbeda. Karena prinsip ini lebih menekankan pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan kemampuan peserta didik bukan tingkatan kelas mereka.

Sehingga dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan 3 prinsip strategi paradigma baru ini adalah: (1) Pembelajaran Berdiferensiasi (praktik yang sesuai dengan perkembangan), (2) Pengajaran yang Responsif Kultur (pedagogi yang tanggap secara budaya), (3) Pengajaran Sesuai Tingkat (mengajar pada tingkat yang tepat).  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun