Mohon tunggu...
Andi Indah Ayu Lestari
Andi Indah Ayu Lestari Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger

Hai teman-teman! Aku adalah seorang penulis yang gemar berbagi pengalaman melalui tulisan. Mari eksplor bersama kisah-kisah menarik dan inspiratif yang dapat memotivasi serta memberikan wawasan baru.⁣ ⁣ Sambutlah setiap petualangan dan pemikiran dengan hangat di dalam dunia tulisanku. Terima kasih sudah bergabung! ✨📖

Selanjutnya

Tutup

Makassar

Dari Annyorong hingga Kapurung, Mencicipi Ragam Tradisi Ramadhan di Sulawesi Selatan

20 Maret 2024   10:20 Diperbarui: 22 Maret 2024   10:12 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Barzanji | sulsel.kemenag.go.id

Sulawesi Selatan, dengan kekayaan budayanya, memiliki berbagai tradisi unik yang mewarnai bulan Ramadan. Berikut beberapa tradisi yang masih lestari hingga saat ini:

1. Annyorong: Tradisi berbagi makanan dengan tetangga beberapa hari menjelang Ramadan. Masyarakat memasak hidangan khas seperti coto Makassar, sop konro, dan pallubasa, untuk dibagikan kepada tetangga. Tradisi ini merupakan bentuk rasa syukur dan kepedulian terhadap sesama.

2. Menre-Menre: Tradisi membersihkan diri dan rumah secara menyeluruh menjelang Ramadan. Hal ini dilakukan untuk menyambut bulan suci dengan hati dan lingkungan yang bersih.

3. Barzanji: Pembacaan kitab sastra yang berisikan sejarah Nabi Muhammad SAW, mulai dari kelahiran hingga wafat. Tradisi ini biasanya dilakukan di masjid-masjid dan rumah-rumah warga.

4. Songkolo Patang Rupa: Pembuatan makanan khas ketan berwarna empat (hitam, putih, kuning, dan merah) yang melambangkan perekat antar sesama manusia. Songkolo patang rupa sering disajikan saat buka puasa bersama.

5. Maddupa Keteng: Tradisi di Desa Cinennung, Kecamatan Cina, di mana warga menyembelih ayam atau sapi dan menyantapnya bersama-sama. Tradisi ini berlangsung sebelum sahur pertama hingga hari ketiga puasa Ramadan.

6. Suru' Maca: Tradisi di wilayah pedesaan Bugis-Makassar, di mana masyarakat mendatangi pemuka agama untuk memanjatkan doa dan memohon keselamatan selama Ramadan.

7. Kapurung: Tradisi makan bersama di masjid setelah salat tarawih. Biasanya, hidangan yang disajikan adalah kapurung, makanan khas Sulawesi Selatan yang terbuat dari sagu dan aneka sayuran.

8. Pabbola': Tradisi membangunkan sahur dengan memukul beduk atau kentongan. Tradisi ini dilakukan oleh anak-anak dan remaja keliling kampung.

9. Taraweh Berjamaah: Tradisi salat tarawih berjamaah di masjid. Masyarakat berbondong-bondong mendatangi masjid untuk menunaikan salat tarawih bersama.

10. Iktikaf: Tradisi berdiam diri di masjid selama beberapa hari terakhir Ramadan untuk beribadah dan merenungkan diri.

Tradisi-tradisi ini menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat Sulawesi Selatan dalam menyambut dan menjalani bulan Ramadan. Selain memperkuat nilai-nilai keagamaan, tradisi ini juga mempererat tali silaturahmi dan rasa kekeluargaan antar masyarakat.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Makassar Selengkapnya
Lihat Makassar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun