Keindahan teknologi ini terletak pada panel surya yang mengapung di Waduk Cirata. Panel-panel tersebut menangkap sinar matahari dan mengubahnya menjadi energi listrik melalui proses fotovoltaik. Yang menarik, PLTS ini hanya memakan lahan waduk seluas 200 hektare, menunjukkan efisiensi pemanfaatan ruang dan penyerapan energi matahari.
Lebih dari itu, PLTS Terapung Cirata memberikan kontribusi positif dalam mengurangi emisi karbon. Ini sejalan dengan komitmen pemerintah Indonesia untuk mencapai target net zero emission di tahun 2060 atau lebih cepat.
Bagi saya, PLTS Terapung Cirata bukan hanya simbol transisi energi, tetapi juga bukti nyata bahwa Indonesia mampu berinovasi dan bergerak menuju masa depan energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Menyaksikan Kemegahan PLTA Cirata
Setelah mengunjungi PLTS Terapung Cirata, saya melangkah ke PLTA Cirata, salah satu pembangkit listrik tenaga air terbesar di Indonesia dengan kapasitas 1000 MW. Struktur berlantai empat dan sistem turbinnya menghasilkan energi listrik hingga 1428 GWh per tahun, memberikan kontribusi signifikan dalam menyediakan energi bersih dan berkelanjutan.
Prosesnya dimulai dengan penampungan air di waduk, yang kemudian dilepaskan melalui turbin untuk menghasilkan energi listrik. Listrik ini disalurkan ke sistem tenaga listrik 500 kV Jawa-Madura-Bali (Jamali), mendistribusikan energi secara luas dan efisien ke berbagai wilayah.
Kunjungan ini memberikan pemahaman mendalam tentang peran penting PLTA Cirata dalam mencapai target energi terbarukan, mengurangi emisi gas rumah kaca, dan meningkatkan ketahanan energi nasional.
Menyaksikan Manfaat PLTMH Gunung Halu
Sore harinya, saya mengunjungi PLTMH Gunung Halu, sebuah solusi inovatif dalam memanfaatkan sumber daya air gunung untuk menghasilkan energi. Proyek ini menunjukkan bagaimana sumber daya alam lokal dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat tanpa merusak lingkungan.
PLTMH Gunung Halu memiliki kapasitas 18 kWh, cukup untuk menyuplai listrik bagi 80 rumah dan pabrik kopi di Kampung Tangsi Jaya. Prioritas penggunaan listrik diberikan kepada warga, dan biayanya hanya Rp25.000 per bulan untuk daya 450 watt.
PLTMH Gunung Halu telah memenuhi 90% kebutuhan listrik di Kampung Tangsi Jaya, dan menjadi bukti bahwa energi terbarukan dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
Menyaksikan Komitmen PT Kahatex Majalaya terhadap Energi Terbarukan
Pada hari ketiga, saya mengunjungi PT Kahatex Majalaya, sebuah pabrik tekstil yang menginspirasi dengan komitmennya terhadap energi terbarukan. Pabrik ini tidak hanya berinovasi dalam dunia tekstil, tetapi juga dalam penggunaan energi hijau untuk memenuhi kebutuhan produksinya.