Setelah melakukan edukasi, langkah selanjutnya yaitu praktik secara langsung pembuatan kompos secara sederhana di sekolah.Â
Proses pembuatan kompos dimulai dengan mencacah sampah organik yang telah dibawa sebelumnya oleh siswa dari rumah seperti dedauan kering, rumput, sisa sayuran dan buah-buahan. Melakukan hal yang sama dengan mencacah sampah anorganik seperti kerta dan kardus.
Kemudian, bahan yang telah dicacah menjadi ukuran lebih kecil dimasukkan kedalam wadah berupa pot bunga yang tidak terpakai. Lalu mencampurkan tanah kedalamnya dan air secukupnya.Â
Setelah semua bahan telah masuk kedalam satu wadah, lalu aduk menggunakan tangan ataupun bantuan kayu agar tercampur rata.Â
Tidak lupa tambahankan vitamin tanaman EM4. Sudah tercampur semua bahan maka sebisa mungkin pot tersebut ditutup rapat hal ini untuk membantu proses pembusukannya semakin cepat.Â
Kurun waktu pembuatan pupuk kompos ini hingga satu bulan.
Selain melakukan edukasi dan praktik langsung, siswa juga melaksanakan post-test untuk menguji dan mengetahui pemahaman siswa setelah melakukan uji coba pembuatan kompos secara langsung dengan menjawab beberapa soal secara tertulis. Tidak hanya itu, adanya testimoni secara langsung kepada beberapa siswa perihal aktivitas pembuatan kompos yang telah dilakukan.
"Praktikum pembuatan kompos mudah dan menyenangkan" ujar Ciko salah satu siswa kelas 6 SDN 4 Cikunir. "Praktikumnya seru, komposnya dapat berguna untuk tanaman" Testimoni yang dikatakan oleh Azmi seorang siswa kelas 6 SDN Anggaraja.P