Tulisan ini merupakan pengalaman penulis selama pelaksanaan kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata)
KKN merupakan sebuah wahana bagi Mahasiswa dalam melaksnaakan Tri Dharma perguruan tinggi yaitu pengabdian. KKN penulis dilaksanakan sekitar  enam bulan lalu  pada pertenganhan semerter 5 dan 6 yaitu pada bulan januari 2022. Pada saat itu penulis ditempatkan di Desa Darmacaang Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat Suasana desa yang asri dan sangat kental dengan nilai agama. Selain itu, lokasi desa jauh dari pusat kota dan terbatasnya jaringan, sehingga menambah pengalaman baru bagi penulis.
Secara umum pelaksanaan KKN yang dilakukan meliputi 3 proses/tahapan yaitu 1) Pembelakan, 2) Pelaksanaan dan 3) tahap akhir  berupa siding /. Evaluasi dari apa yang sudah dilakukan.
Sekaiatan dengan program kerja yang akan dilakukan pihak kampus memberikan kebebasan kepada kita untuk memilih bidang  proker yang akan dilakukan. Bidang tersebut diantaranya bidang pendidikan, bidang kesehatan, dan daya beli. Dalam pemilihan bidang/ fokus tersebut tentu dapat disesuaikan dengan program kerja desa tempat kita KKN dan perlu adanya observasi. Secara umum program kerja dikelompokan menjadi program utama, pendukung, dan tambahan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat observasi yaitu kultur dan budaya masyarakat, akomodasi (untuk keperluan kelompok selama pelaksanaan kegiatan, seperti tempat tinggal), rencana program kerja desa yang memungkinkan kita terlibat didalamnya. Â Setelah melakukan observasi penulis dan kelompok memutuskan untuk berfokus pada bidang pendidikan. Â
program kerja KKN agar kegiatan terarah dan jelas.
Kegiatan KKN dilaksanakan selama 30 hari dan pada minggu pertama difokuskan untuk adaptasi dsn sosialisasi dengan lingkungan masyarakat sekitar. Selain itu pada minggu ini penulis dan kelompok melakukan fiksasiMinggu kedua dan ketiga adalah saat yang tepat untuk melaksanakan program kerja. Program kerja yang dilakukan oleh penulis dan kelompok yaitu edukasi wajar dikdas, pengenalan teknologi dibidang pendidikan, pembuatan pojok baca, rumah belajar, dan beberapa proker lainya dibidang pendidikan. Selain itu ikut berkontribusi juga dibidang kesehatan dalam hal posyandu dan edukasi PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat).
Dalam pelaksanaan KKN sebaiknya tidak hanya berfokus pada program kerja. Namun, juga perlu memperhatikan kondisi rekan kita yang mungkin sakit dan hambatan lainya. Untuk menghilangkan kejenuhan penulis dan kelompok melakukan sapa warga dan berkunjung ke tempat wisata di desa sekitar. Selain untuk menghilangkan penat sekaligus membantu mempromosikan wisata sekitar melalui sosial media.
Ketika KKN kita perlu berkomunikasi dengan pihak pemerintah desa, BPD, Karang Taruna, dan lembaga-lembaga terkait serta tokoh masyarakat agar pelaksanaan KKN berjalan dengan baik dan lancar. Banyak hal yang bisa menjadi pelajaran, salah satunya dari segi internal kita bisa belajar bagaimana mengahrgai pendapat, menghargai perbedaan hingga toleransi. Pada malam hari sudah menjadi suatu agenda rutin untuk diskusi dan mempererat kekeluargaan sesame rekan kelompok.
Tidak terasa waktu terus berjalan, diakhir kegiatan tentu sangat disayangkan jika tidak dilakukan foto bersama sebagai kenang-kenagan bahwa kita pernah bersama. Mengutif perkataan seorang kawan "Kita pernah seatap, meski tidak menetap" yang artinya jadikan hal tersebut sebagai sebuah kenangan dan menjadi sebuah cerita dimasa yang akan datang.
Demikian  pengalaman penulis selama KKN, sebernanya masih banyak kisah yang bisa diceritakan oleh penulis.Jika ada kesempatan lain penulis akan sharing kisahnya  ditulisan lainya. Dan hal mistis juga pernah dialami oleh penulis pada saat KKN  heee....!
Terima kasih, semoga tulisan ini bermanfaat dan memberikan pencerahan bagi pembaca khsusnya yang akan melaksanakan KKN !!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H