Elang jawa (Nisaetus bartelsi) dikenal juga dengan nama Javan Hawk Eagle merupakan burung pemangsa  di sebut juga dengan raptor.  Status konservasi elang jawa (Nisaetus bartelsi) berdasarkan Internaitonal Union for Conservation of Nature (IUCN) red list 2015 versi 3.1 adalah Endagered (EN) sehingga perlu dijaga.Â
Elang jawa juga dilingungi oleh Peraturan Pemerintah No.7 Tahun 1999 tentang Pengawetan jenis Tumbuhan dan Satwa. Berdasarkan CITES tergolong ke dalam Apendix 1.
Taksonomi Elang JawaÂ
Kingdom   :Animalia
Subkingdom  : Bilateria
Infrakingdom  : Deuterostomia
Phylum   :Chordata
Subphylum   :Vertebrata
Infraphylum  : Gnasthostomata
Superclass  : Tetrapoda
Class   :Aves
Order   :Accipitriformes
Family  : Accipitridae
Genus   :Nisaetus Hodgson
Species  : Nisaetus bartelsiÂ
Elang jawa berdasarkan data ITIS (The Integrated Taxonomic Information) termasuk ke dalam ordo accipitriformes. Ciri kelompok accipitriformes memiliki paruh yang tajam dan melengkung, memiliki sayap panjang dan lebar, serta cakar yang kuat, termasuk hewan karnivora.
Burung Elang Jawa adalah spesies endemik jawa. Elang jawa memiliki ukuran dengan panjang sekitar 60 cm. bentuk tubuhnya tegap serta berbulu lebat.
Bagian punggung pada saat muda berwarna coklat terang dan pada burung yang tua terlihat lebih gelap menuju hitam. Bulu pada bagian kepala berwarna cokelat kemerahan dan terdaoat coretan vertikal pada area tenggorokanya.
Karakteristik utama elang jawa yaitu memiliki jambul dengan panjang sekitar 12 cm pada bagian kepala. rentang sayapnya sekitar 110-130 cm. Elang jawa memiliki suara nyaring yang tinggi. Elanng segi suara dan cara terbanya memiliki kesamaan dengan Elang Brontok.
Persebaran Elang Jawa
Elang Jawa (Nisaetus bartelsi) tersebar di pulau Jawa mulai dari Jawa Barat, Jwa Tengah, Jawa Timur, hingga Bali. Menurut (Azmi et al., 2016) Patch habitat elang jawa di Jawa Barat pada tahun 2014 terdapat 17 patch dengan penyebaran patch didominasi pada kawasan Jawa Barat bagian selatan.Â
Hal itu berbeda dengan patch data sebelumnya pada tahun 2002. Pada tahun 2014 jumlah patch habitat meningkat dengan perkiraan 39-195 populasi (median=117) pasang Elang Jawa di Jawa Barat bagian selatan.
Prilaku Elang Jawa
Aktivitas Elang Jawa (Nisatus bartelsi)Â memiliki persentase bertengger sebesar 66% (persen). aktivitas diantaranya menyelisik, bersuara, membersihkan dan menggtarkan badan, makan serta mengawasi target buruan dan area sekitar.Â
Elang jawa menghabiskan waktu sebanyak 34% untuk terbang dengan berbagai gerakan yaitu meluncur (glading), terbang naik turun (undulating), terbang berputar (soaring), berburu dan membawa bahan (ranting) untuk sarang.Â
Frekuensi perjumapaan yang paling besar pada pukul 10:00-14:00 WIB. Selain itu faktor lingkungan juga mempengaruhi aktivitas harian Elang Jawa (Nisaetus bartelsi)Â seperti curah hujan dan suhu lingkungan.
Kemampuan Reproduksi
elang jawa yang memiliki kemampuan reproduksi yang terbatas. Dalam waktu 2-3 tahun dapat menghasilkan 1-2 butir telur. Selain itu elang jawa termasuk hewan monogami  yang artinya hanya memiliki satu pasangan hingga pasangannya mati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H