Senin (24/7/2023), Mahasiswa KKN Kolaboratif Kelompok 189 melaksanakan pemaparan tiga program kerja utama kepada Pemerintah Desa Sumberbulus. Kegiatan ini dilaksanakan pada pukul 08.30 pagi di kantor desa serta dihadiri oleh mahasiswa, dosen pembimbing lapangan, sejumlah perangkat desa dan dua perwakilan pihak Puskesmas Ledokombo. Kegiatan diawali dengan sambutan dan dilanjutkan pemaparan program kerja, focus group discussion, penyerahan proposal dan pengesahan serta penandatanganan Business Model Canvas (BMC) oleh perwakilan perangkat desa.
Tiga program kerja utama yang telah disusun dan dipaparkan oleh mahasiswa KKN Kolaboratif Kelompok 189 berfokus pada aspek kesehatan ibu-anak dan kebersihan lingkungan. Program kerja utama tersebut yakni pencegahan stunting melalui MPASI kelor, pembentukan bank sampah dan pengolahan kohe (kotoran hewan) melalui pemanfaatan maggot. Seluruh rangkaian ketiga program kerja akan dilaksanakan dalam waktu satu bulan.
Program kerja pertama, pencegahan stunting melalui MPASI kelor didasarkan pada angka prevalensi stunting tinggi di Desa Sumberbulus. Program kerja ini akan diselenggarakan melalui pembinaan kader "cegah stunting", penyuluhan stunting dan 1000 HPK, Â pemeriksaan antropometri dan wawancara anak stunting pada bulan posyandu, pemanfaatan kelor pada PMT Â (Pemberian Makanan Tambahan) Posyandu serta melalui puncak acara demonstrasi masak kelor untuk MPASI.
Program kedua dan ketiga yaitu pengolahan sampah melalui bank sampah dan limbah kohe melalui pemanfaatan  maggot diinisiasi untuk pembentukan sistem pengolahan sampah organik dan anorganik yang efektif di Desa Sumberbulus. Kedua program kerja utama ini akan diselenggarakan melalui sosialisasi bank sampah dan pemanfaatan maggot, pembentukan pengurus dan pembentukan bank sampah, demonstrasi pemanfaatan maggot, serta penyediaan tempat sampah di beberapa titik fasilitas umum Desa Sumberbulus.
Pemaparan program kerja mahasiswa disambut antusias dan diterima baik oleh seluruh partisipan yang telah hadir di kegiatan tersebut. Perwakilan divisi promosi Kesehatan Puskesmas Ledokombo, Pak Rosyid Wahyu, mengatakan bahwa "Kami dari pihak puskesmas siap membantu terkait program kerja adik-adik, dan saya titip pesan untuk selalu menyinergikan dengan program puskesmas maupun posyandu serta pemanfaatan daun kelor juga bisa diterapkan pada PMT melalui kader-kader di desa". Selain itu, pemerintah desa juga tertarik dengan program kerja yang ada dan berharap program yang akan dilaksanakan berjalan dengan baik dan lancar. Kegiatan pemaparan program ini diakhiri dengan sesi foto bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H