"Wow, bagaimana bisa mempelajari secara cepat itu semua?"Ya ga bisa, yang bisa anda lakukan adalah belajar... mencoba .... belajar....mencoba.... dan begitu seterusnya, secara bertahap. Dan ini titik lemah orang IT, mereka terlalu fokus oprek IT dan enggan belajar bidang lain ( yang kadang ilmunya dianggap lebih rendah dari bidang IT ). Open your Mind.
3. Teknik Lobby
Berapa banyak karyawan IT yang disuruh bosnya melobby client?
Paling banter, mereka mendampingi orang marketting untuk presentasi teknis didepan client, soal deal or not deal, don't know don't care.
Saya yakin, bahkan anda tidak pernah mencari client. Anda tiba2 disuruh menemui mereka oleh Bos.
Dalam dunia wirausaha, lobby adalah faktor penentu sukses atau tidaknya penjualan produk anda. Anda tidak akan begitu saja membawa produk yang bagus, mengenalkan kepada calon client, dan yakin kalo mereka bakal membelinya. Sampai akhir jaman, penjualan produk anda akan begitu2 saja (bahkan bisa menurun)
Lobby tidak serta merta pemasaran jual produk. Lobby adalah pendekatan ( dan seringkali personal). Untuk itu saya menyarankan pada no 2 diatas, Kuasai segala bidang. Hal ini berguna dalam lobby. Seringkali dalam melobby client bahkan  tidak diawali dengan membicarakan produk IT, bisa sewaktu bertemu di acara, bisa sewaktu kumpul2 karena hobby yang sama, dan bisa juga tiba2 ketemu di jalan. Pengetahuan yang luas dapat membantu anda mengawali pembicaraaan dan membuat orang lain tertarik dengan produk anda.
Satu hal lagi tentang lobby, anda harus mempunyai kemampuan membaca kemana arah pembicaraan. Kualitas produk kadang tidak menjadi pertimbangan client membeli produk anda, beberapa client menitik beratkan kepada kemampuan support anda, dalam arti mereka terima beres dan jika ada masalah mereka akan menilai apakah anda memiliki kemampuan untuk memberi dukungan teknis yang memadai atau tidak.Dan... beberapa sama sekali mengabaikan kemampuan atau produk anda, yang penting dia dapat berapa persen jika "membantu" anda.
4. Menerima Perintah vs Memberi Perintah
Saat anda menjadi karyawan, anda hanya akan menerima perintah dari bos. Apakah perintahnya benar atau kurang tepat, bahkan anda tidak punya kuasa untuk merubahnya. Paling cuma bilang "Biarin ja, bos minta gitu ya kasih aja gitu"
Dalam wirausaha, andalah Bosnya. Andalah yang memberi arahan dan perintah ke bawahan anda, bahkan jika tidak punya karyawan sekalipun, anda wajib memberi perintah ke diri anda sendiri.