Perbedaan Budaya dalam Nilai Kerja
Perbedaan budaya juga tentunya dapat mempengaruhi nilai kinerja dalam suatu organisasi, seperti pendekatan terhadap pekerjaan, norma kerja dan harapan, sikap terhadap risiko, struktur hierarki, dan lain sebagainya. Hofsetede, dkk (2010) dalam bukunya "Cultures and Organization: Software of the Mind (3rd ed.)" mengemukakan enam dimensi budaya mengenai nilai kerja, yakni antara lain:
1. Power Distance (Jarak Kekuasaan): Mengukur sejauh mana masyarakat menerima distribusi kekuasaan yang tidak merata. Budaya dengan jarak kekuasaan tinggi menerima dan menganggap normal hierarki, sedangkan budaya dengan jarak kekuasaan rendah hubungannya lebih egalite
2. Uncertainty Avoidance (Penghindaran Ketidakpastian): Mengukur toleransi masyarakat terhadap ketidakpastian. Budaya dengan penghindaran ketidakpastian tinggi mengandalkan aturan dan regulasi yang ketat, sedangkan budaya dengan penghindaran ketidakpastian rendah lebih terbuka terhadap risiko dan perubaha
3. Individualism versus Collectivism: Dimensi ini mengukur sejauh mana orang dalam suatu budaya cenderung melihat diri mereka sebagai individu yang independen (individualisme) atau sebagai bagian dari kelompok (kolektivisme
4. Masculinity versus Feminity: Budaya dengan dimensi maskulin lebih menekankan prestasidan kompetisi, sementara budaya dengan dimensi feminin lebih mengutamakan hubunganinterpersonal dan keharmonisa
5. Long Term versus Short Term Orientation: Masyarakat dengan orientasi jangka panjang cenderung berpikir dan bertindak untuk mencapai tujuan yang memberi manfaat di masa depan. Sedangkan, masyarakat dengan orientasi jangka pendek cenderung berfokus pada kebutuhan masa kini dan mempertahankan nilai-nilai tradisional.
6. Indulgence versus Restraint: Budaya indulgence cenderung menerapkan kebebasan dan lebih menikmati hidup serta bersenang-senang. Sedangkan, budaya restraint mencerminkan keyakinan bahwa kepuasan yang ada pada budaya indulgence perlu dibatasi dan diatur oleh norma sosial yang ketat.
Referensi
Hofstede, G., Hofstede, G. J., & Minkov, M. (2010). Cultures and Organizations: Software of the Mind (3rd ed.). New York: McGraw-Hill.
Siagian, S. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Yuniardi, S. (2017). Psikologi Lintas Budaya. Malang: UMM Press.