Mohon tunggu...
Andi Marwa Mulya Putri
Andi Marwa Mulya Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa S1 Psikologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Perkembangan Fisik dan Kognitif Pada Masa Remaja

28 Mei 2024   21:17 Diperbarui: 28 Mei 2024   21:37 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1: Remaja (Sumber: Freepik)

PERKEMBANGAN KOGNITIF DAN BAHASA PADA MASA REMAJA

Perbedaan pada masa remaja dengan masa kanak-kanak selain dapat dilihat dari perubahan secara tampak fisik, pada masa remaja juga berlangsung perkembangan terhadap kognitif. Mulai dari bagaimana remaja ini berpikir, menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi, dan berhati-hati dalam mengambil suatu keputusan. 

Menurut teori perkembangan Jean Piaget, cara berpikir anak dapat berubah seiring pertambahan usia. Berikut tahapan perkembangan kognitif menurut Piaget : 

  1. Tahap Sensorimotor (0-2 Tahun): Pada tahapan ini merupakan tahap pertama dari perkembangan kognitif anak, yang dimana anak akan mulai belajar untuk mengenal diri sendiri dan dunia luar melalui kemampuan sensorik (panca indera) dan gerakan motorik (menggapai dan meraba-raba). Setelah bayi sudah bisa merangkak, berdiri, dan bahkan sudah bisa berjalan, maka peningkatan mobilitas fisik mereka akan berdampak pada perkembangan kognitif.

  2. Tahap Praoperasional (2-7 Tahun): Dalam tahapan ini, anak sudah bisa berpikir namun belum di tingkat yang menggunakan operasi kognitif. Dalam artian, belum bisa berpikir secara logika atau mengubah, mengembangkan, menggabungkan suatu ide. 

  3. Tahap Operasional Konkret (7-11 Tahun): Pada tahapan ini, ditandai dengan perkembangan pemikiran yang sudah mulai terorganisir dan rasional. Piaget menganggap tahapan ini merupakan titik balik utama dari perkembangan kognitif anak.

Tahap Operasional Formal (12 Tahun-Seterusnya) : Tahapan ini merupakan tahapan terakhir pada perkembangan kognitif, ditandai dengan remaja yang memperoleh kemampuan berpikir secara abstrak, sistematis dan mempertimbangkan, menghasilkan serta mengembangkan ide.

Remaja secara umum sudah dapat melakukan penalaran abstrak dan penilaian moral meskipun pikiran remaja masih kurang matang. Di usia remaja juga sudah mulai terampil dalam penyerapan perspektif sosial, kemampuan memahami pendapat dari orang lain, level pengetahuannya,  dan kemampuan berbicaranya serta bisa menempatkan atau memposisikan diri dengan baik di lingkungan. 

Karakteristik Ketidakdewasaan Pemikiran Remaja

Dalam beberapa hal, pemikiran remaja tidak jarang ditemukan masih terlihat kurang matang, mereka mungkin kasar kepada orang dewasa, memiliki kesulitan untuk mengambil keputusan, masih terus bergantung kepada orang lain, kesulitan dan menyusun pikiran yang akan dikeluarkan dan bahkan mereka sering kali bertindak seolah-olah dunia mengelilingi mereka. 

Menurut Elkind, pemikiran ini memanifestasikan dirinya sendiri ke dalam enam karakteristik, yaitu :  

  1. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun