Mohon tunggu...
andi madya putra
andi madya putra Mohon Tunggu... -

lahir di Sumbawa,

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Indonesia, “Dualisme Kurikulum Pendidikan”

14 April 2015   22:48 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:05 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Pendidikan merupakan suatu hal yang terpenting dalam kehidupan kita di era globalisasi sekarang, ini berarti bahwa setiap manusia berhak mendapat dan berharap untuk selalu berkembang dalam pendidikan. Pendidikan secara umum mempunyai arti suatu proses kehidupan dalam mengembangkan diri tiap individu untuk dapat hidup dan melangsungkan kehidupan. Sehingga menjadi seorang yang terdidik itu sangat penting.

Apalagi mengingat sekarang dizaman modern saat ini, semua orang berlomba-lomba untuk memajukan dirinya dengan membekali diri dengan segudang keahlian atau skill serta pengetahuan informasi aktual melalui berbagai media informasi dan teknologi. Tentunya itu semua hampir didapat melalui pendidikan. Dengan kemajuan yang begitu pesat tersebut, tentunya pendidikan memegang peranan paling penting. Karena dengan pendidikan, akan membentuk pola dasar, cara berpikir serta intelengensi seseorang dalam kesehariannya.

Pendidikan merupakan salah satu aspek penentu kualitas suatu bangsa. Sehingga tak mengherankan jika negara-negara yang ada saat ini terus mengembangkan pendidikannya karena pendidikan menjadi jawaban ideal untuk menghadapi persaingan global. Makanya, sektor pendidikan akan tetap menjadi prioritas dalam proses pembangunan dan persaingan suatu bangsa. Kesiapan negara untuk menyambut dan menghadapi persaingan global sangatlah penting, mengingat besarnya dampak dari persaingan global itu terutama bagi negara-negara yang kaya akan sumber daya alam maupun sumber daya manusia, seperti Indonesia. Jika tidak, maka bersiap-siaplah dilindas era globalisasi yang tengah melaju pesat.

Indonesia pun tak mau kalah bersaing dalam pengembangan dan persaingan pendidikan. salah satu kebijakan yang diambil oleh pemerintah adalah dengan menggantikan kurikulum yang berlaku yakni dari KTSP menjadi kurikulum 2013. Banyak yang menganggap Kurikulum 2013 sebagai jawaban atas permasalahan pendidikan dewasa ini.

Namun semenjak kurikulum 2013 disahkan, kebimbanngan dan dilema banyak menghinggapi dunia pendidikan Indonesia. Siswa dan guru sebagai pelaku Kurikulum 2013 pun kebingungan. Sebagian yang merasa tidak nyaman dengan model pendidikan Kurikulum 2013 baru dan belum sepenuhnya dimengerti bisa jadi kemungkinan besar diterapkan secara tidak benar oleh pihak sekolah. Bahkan banyak yang menganggap kurikulum 2013 terkesan dipaksakan dan dan setengah matang.

Melihat fenomena banyknya permasalahan yang terjadi semenjak diberlakukannya kurikulum 2013, akhirnya Anies Baswedan mengeluarkan selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan Permendikbud Nomor 160 Tahun 2014 tentang  Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013.

Pemberlakuan dualisme kurikulum di Indonesia, yakni kurikulum 2006 dan kurikulum 2013, yang sempat menuai kontroversi. Terlepas dari pro dan kontra yang jika dilihat substansinya masing-masing memiliki benar dan salahnya, apa yang terjadi pada penghentian Kurikulum 2013 dan kembali ke Kurikulum 2006 ini menimbulkan kebingungan pada guru dan siswa. Guru yang sudah ikut pelatihan secara masif dan kejar tayang, serta upaya perubahan paradigma guru yang tidak mudah, akhirnya harus kembali lagi ke Kurikulum 2006. Sehingga tak mengherankan jika dapat dikatakan siswa dan guru sebagai korban percobaan penerapan Kurikulum 2013. Ada benarnya Kurikulum 2013 perlu ditinjau dandirevisi. Ada banyak kelemahan yang perlu diperbaiki baik dari segi sarana seperti persebaran buku teks dan birokrasi maupun kesiapan guru dalam menerapkannya di kelas.

Namum, tidak menutup kemungkinan Kurikulum 2013 merupakan jawaban atas banyak kelemahan dunia pendidikan selama bertahun-tahun seperti berpusat pada guru, buku teks, hafalan dan minimnya pendidikan karakter. Melihat latar belakang dunia pendidikan Indonesia sekarang ini kian dirusak oleh pelaku pendidikan itu sendiri maupun pemangku kekuasaan.

Di sisi lain, permasalahan dunia pendidikan Indonesia masih banyak yang perlu dibenahi dan diatasi. Kasus putus sekolah anak-anak usia sekolah di Indonesia yang masih tinggi, Kualitas siswa masih rendah, pengajar kurang profesional, sarana dan prasarana pendidikan yang kurang memadai dan pendidikan yang masih terpusat di kota-kota terutama pulau Jawa.

Tentunya permasalahan pendidikan yang terjadi saat ini bukan hanya kesalahan satu orang saja malainkan kesalahan kita semua. Tentunya pemerintah sebagai pengeluar kebijakan mengenia pendidikan perlu mendapatkan pengawasan dari kita sebagi penikmat pendidikan. Analisis dan evalusi tentunya akan bermanfaat dalam meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan kita dalam menghadapi persaingan internasional yang pastinya membutuhkan peranan penting dari semua elemen masyarakat Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun