Mohon tunggu...
Andi Logi
Andi Logi Mohon Tunggu... Foto/Videografer - SUKSES DIMASA MUDA

sukses dan bermanfaat buat orang lain

Selanjutnya

Tutup

Hobby

David J Schwarzt

11 Agustus 2021   12:32 Diperbarui: 11 Agustus 2021   12:49 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari itu yang kurasakan Pikiran kacau, tidak percaya diri dan merasa diri paling rendah. 

''mau kemana arah hidup ini, habis lah riwayat hidup ku'' didalam hati kecilku selalu berbicara yang negatif. 

Berbagai cara sudah dilakukan, bekerja, berbisnis sampingan bahkan investasi kecil kehilangan. 

Goal setting yang kubuat agar lebih tertatah dan mempunyai ekonomi lebih baik musnah begitu saja karena pencapaian dalam hidupku masih belum menunjukan hasil yang sesuai. 

Perekonomian keluarga yang masih dibawa rata rata dan biaya hidup tinggi membuat perasaan khawatir menyelimuti pikiran. 

Biaya hidup dibatam yang tinggi serta kesempatan berkarir dibatam sangat tinggi juga membuat Andi logi saat itu jatuh berkeping keping hingga menjadi benda benda yang kecil. 

Saat itu dewi portuna tidak berpihak padaku, keberuntungan yang biasa sebagian manusia dapatkan tidak terhadap. 

''maaf mas Andi perusahaan sudah memutuskan anda finish job dan tidak diextend kontraknya'' atasanku berusaha memberikan penjelasan alasan manajemen tidak memperpanjang kontrak. 

''baik bu terima kasih atas semua kebaikan selama ini semoga perusahaan ini terus berjaya'' aku berusaha membesarkan diri agar semuanya berjalan sesuai prosedur perusahaan. 

''Tamatlah riwayatku, mau kemana lagi cari pekerjaan'' gumamku sepanjang jalan dari tempat kerja menuju rumah kontrakan,

Jam menunjukan pukul 11:00 nafsu makan gak ada, tidurpun tidak bisa, apalagi lagi mau ngobrol sama tetangga rasanya malu sangat tinggi ketika nanti ditanya sama tetangga. 

Dalam lamunan terselip dipikiranku kenapa aku begini, tidak seharusnya aku menyakiti diri sendiri seperti ini, aku harus bangkit semua orang punya masalah bukan hanya kita sendiri, hanya saja bagaimana cara bangkit dari keterpurukan. 

Membersihkan rumah dan merapi kan buku dilemari kelakuan sekedar mengisi waktu karena baru saja di PHK. 

Tidak sengaja terlihat buku buku yang dulu pernah menemani tiap hari yang berjudul '' berpikir dan berjiwa besar'' karangan David J Schwarzt. 

Buku ini awalnya diberikan oleh upline ketika menjalankan bisnis MLM yang notabenenya bisnis jaringan, kalau kita mau diatas kita harus membantu yang dibawah begitu juga yang dilakukan upline ku saat itu. 

Buku ini cocok juga ternyata buat orang seperti ku yang lagi tidak percaya diri, pupus harapan dan tidak bersemangat, 

Bagaimana tidak kata kata yang dituangkan '' kalau kita bilang bisa maka semuanya akan menjadi bisa, musuh terbesar kita adalah diri kita sendiri, keraguan tidak percaya diri dan menganggap kita tidak mampu maka semua yang kita lakukan sesuai apa yang kita pikirkan. 

Mind set harus dirubah aku pasti bisa, kenapa orang lain bisa aku tidak bisa, perbedaannya mungkin orang mengetahui cara bagaimana supaya sukses sedangkan aku hanya bermimpi ingin sukses. 

''buku berpikir dan berjiwa Bab demi bab aku habiskan membaca, hingga berulang ulang membuat perasaan percaya diri muncul lagi. 

Ditambah dengan rasa syukur terhadap nikmat allah yang banyak keterima terutama kesehatan dan masih banyak orang-orang diluar sana masalahnya lebih berat membuat rasa  percaya diri semakin teguh dan mantap. 

Rezeki dan hasil kerja keras  akhirnya menghampiri diriku pekerjaan dan bisnis semakin membuat ekonomi keluarga makin meningkat. 

Berserah diri sebagai makhluk ciptaan tuhan dan introspeksi diri membuat manusia akan tambah menjadi manusia yang berjiwa besar. 

Musuh terbesar kita adalah dirikita sendiri bukan orang lain.

Jika kita bilang aku tidak bisa, aku hanya tamatan SMA, aku hanya orang kampung aku hanya manusia biasa, maka sejatinya kita telah menjelekan diri kita sendiri. 

Bagaimana orang lain mau berpikir positif terhadap kita sedangkan kita sendiri berpikir negatif bahkan lebih rendah dari  setumpuk sampah yang kotor. 

Janganlah kita menjadi musuh diri kita sendiri, kita harus memberi konsumsi positif terhadap otak dan pikiran kita. 

Aku pasti bisa,  aku pasti bisa dan aku pasti bisa. 

Demikian ulasan singkat tentang buku berpikir dan berjiwa besar yang sangat menginspirasiku.

Salam dahsyat 

Andi logi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun