Mohon tunggu...
Andi KT
Andi KT Mohon Tunggu... -

Berusaha hidup sederhana dan tidak beranak pinak demi kesehatan fisik dan jiwa serta untuk ikut memperkecil kerusakan lingkungan hidup. \r\n\r\nTidak menyukai polusi suara dari tetangga dan kendaraan. Polusi udara membuat migrainku kumat.\r\n\r\nMengutamakan common sense and humanism.\r\n\r\nMengharapkan perdamaian dunia...\r\n\r\nPancasila , Bhinneka Tunggal Ika dan Kesatuan Republik Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Islam Diperangi di Prancis ?

13 April 2011   09:20 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:51 619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

" Religion is traditionally considered a private matter and depending on the context, it may be considered inquisitive to enter religious discussions. Communautarisme, meaning the forming of ethnic or religious communities separate from mainstream life, is much present but often considered suspicious. The separation of religion from government power is legally referred to as laïcité, in force since the Jules Ferry laws passed at the end of the 19th century and the 1905 French law on the Separation of the Churches and the State." (Wikipedia)

Di Eropa Barat dan Skandinavia ( Eropa Utara ) yang menganut perpisahan agama dan negara . Tentunya hal ini didapatkan dari ratusan tahun perjuangan dan reformasi gereja yang tadinya sangat berkuasa. Banyak pengorbanan  telah dilakukan oleh para oposisi dan rakyat yang tidak menghendaki  kekuasaan gereja untuk mengatur kehidupan orang banyak  yang mempunyai kapasitas untuk berpikir mandiri.

Jadi perjuangan dan pengorbanan ratusan tahun ini sangat dihargai oleh mereka. Kebebasan untuk mengkritisi / menertawakan gereja dan ajarannya . Kebebasan untuk tidak beragama dan tidak didiskriminasi.

Banyak kebebasannya. Namun ada batasannya.

Iklan makanan /mainan dll untuk anak-anak dilarang ditayangkan  pada saat mereka menongkrongi TV. Restoran dilarang menjual alkohol / rokok  untuk ABG  ( Tidak heran ABG ini  telernya di Bali , Yunani , dll yang cuma memikirkan dapat menjual alkohol ).  Seks dengan anak  remaja bisa dituntut , karena anak remaja itu belum bisa mengambil keputusan yang bijaksana.  Jadi , yang ABG itu dilindungi  sekali karena dianggap belum dewasa , belum matang pertimbangannya . Sedangkan orang dewasa dianggap sudah bisa berpikir mandiri , sudah bisa membedakan mana yang baik atau buruk untuk dirinya . Bebas , selama tidak menganggu orang lain.

Hal-hal tersebut di atas tentunya tak seragam  di Uni Eropa. Kadarnya berbeda-beda. Di Polandia , Irlandia dan Yunani  , kebebasan  tersebut relatif kecil , dan hal ini merupakan sakit kepalanya anggota-anggota Uni Eropa yang lain yang telah mensubsidi banyak negara-negara anggota baru Uni Eropa itu melalui pajak yang sangat tinggi  yang dibayar penduduk di Skandinavia dan Eropa Barat.

Sudah puluhan tahun berlaku di Prancis bahwa simbol-simbol agama kristen tidak diperbolehkan di sekolah dll. Walau agama kristen adalah mayoritas.  Tak jarang pembangunan gereja pun  diprotes penduduk yang tidak mau  bertetangga dengan gereja yang akan mendatangkan banyak kendaraan atau orang .  Bunyi lonceng gereja yang cuma beberapa menit pun diprotes karena polusi suaranya dan menganggu ketenangan hari minggu .

Imigran , baik yang datang dari Afrika maupun Timur Tengah,   semakin besar jumlahnya di Eropa Barat dan Skandinavia . Akibat globalisasi , semakin sulitlah menemukan pekerjaan untuk semua penduduk . Apalagi bagi pendatang yang mungkin tidak mimiliki pendidikan sama sekali , atau pendidiknya tak sesuai dengan pasar kerja lokal dll , maka hal ini semakin menyulitkan berbaur. Lebih-lebih budayanya sangat berbeda. (  Yang positifnya dengan sistem welfare state di Skandinavia dan Eropa Barat adalah safety net-nya menghidupi para penganggur . Sekolah , rumah sakit , makan ,sewa apartemen , listrik , tiket bus , baju dibayar oleh pembayar pajak . Tidak heran orang berbondong-bondong datang , bukannya ke Indonesia !  :)  )

Hal ini menyusahkan politisi. Mereka tidak tahu bagaimananya menciptakan lapangan kerja baru.( Namun di Kompas beberapa bulan yang lalu saya baca Uni Eropa memberi Indonesia bantuan buat usaha kecil menengah . Padahal UKM di Uni Eropa mati tidak-hidup pun segan , menurut kenalan saya di sana . Itulah politisi ! ) Hal ini  dapat menciptakan konflik , apalagi dengan ucapan-ucapan asbun dan tak bijaksana politisi semakin runyamlah jadinya.

Nasehat saya kepada politisi di Uni Eropa :

1.Keluarga Berencana.

2.Bangun transportasi umum yang tak tergantung pada minyak bumi. Mengingat "Peak Oil" dan buruknya tergantung pada negara lain .

3. Naikkan pajak dan disimpan. Seperti Norwegia , penduduknya menangis-nangis membayar biaya hidup dan pajak yang tinggi , walau penghasilan minyaknya banyak. Uangnya ditabung , untuk hari depan , ketika minyak habis. Mereka tak memanjakan penduduknya !

4. Ubah usia pensiun , jadikan 75 tahun ! Buat membiayai welfare state yang akan bangkrut.

Kini berburqa ( bukan jilbab !) dilarang ditempat umum di Prancis , alangkah baiknya orang mengetahui hal ini. Sehingga tidak perlu ke sana... Toh , banyak tempat yang jauh lebih baik dari Eropa. Hanya tinggal waktu saja Uni Eropa bangkrut.

Kalau ada yg keliru , tolong diralat via komen!

Sumber :

http://en.wikipedia.org/wiki/Religion_in_France

Andi KT :

http://luar-negeri.kompasiana.com/2011/04/09/jangan-sampai-indonesia-seperti-italia/

http://green.kompasiana.com/iklim/2011/04/08/gambaran-jakarta-yang-baru/

http://sosbud.kompasiana.com/2011/04/02/ketika-beristri-priasekadar-renungan/

http://luar-negeri.kompasiana.com/2011/04/02/antisipasi-krisis-pangan-orang-belanda-makan-ulat/

http://luar-negeri.kompasiana.com/2011/04/01/silakan-punya-dua-suami/

http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2011/03/31/cinta-bisa-membuat-gila-dan-patah-hati-pun-bisa-mematikan/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun