Mohon tunggu...
andik irwanto
andik irwanto Mohon Tunggu... Freelancer, Blogger, Writter dan Researcher -

Sang Pejantan, Blogger amatiran, engga ngrokok, suka begadang dan ngopi, movie amateur dan kopi email: andik_irwanto86@yahoo.com www.ngopisetengahgelas.blogspot.co.id

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jakarta 2017: Jakarta yang Unyu, Gubernur 'Belagu' dan Film Arrival (2016)

26 Januari 2017   18:54 Diperbarui: 31 Januari 2017   22:41 5365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada dasarnya belumlah tentu demikian. Tapi manusia sudah curiga duluan. Ketika semua orang menerjemahkan bahasa ‘alien’ sebagai ancaman perang dan permusuhan, Louise Banks dengan insting manusianya memilih pendekatan kemanusiaan. Lalu membuatnya mampu melihat semuanya begitu jelas dan terang benderang. Bahwa keberadaan ‘alien’ itu tak lain adalah memberikan ‘weapon’ atau senjata yang mampu membuat manusia ‘menguasai waktu’ ke depannya.

Pun begitu gubernur Jakarta sekarang hanyalah manusia biasa pada umumnya. Kekurangan pasti ada, kelebihannya apalagi. Dalam Arrival, memahami Jakarta dan gubernurnya adalah sama seperti memahami bahasa alien itu. Memahami secara sirkular bukan linier. Memahami secara menyeluruh bukan membangun kotak sekat antara dia siapa dan saya siapa dengan latar belakang masing-masing. Karena Jakarta untuk bisa menjadi kota dunia butuh lebih dari itu.

Seperti Arrival yang mengajak kita berpikir tentang humanity, evolusi berpikir tentang konflik, persepsi kita akan waktu dan masa depan. Kemudian bagaimana menjalani sebuah takdir jika Jakarta hanya bisa dibangun oleh kesadaran berjamaah. Sebuah kesadaran yang dibangun dari pondasi kemajemukan masyarakatnya, multi etnis dan multi kepercayaan. Mari berjamaah membangun ibu kota Jakarta. Karena 'nggak ada loe gak rame'...! 😚😀

Kita tidak butuh lagi orang pintar, yang kita butuhkan adalah orang-orang yang peduli terhadap sesama” -Ahok-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun