Mohon tunggu...
andik irwanto
andik irwanto Mohon Tunggu... Freelancer, Blogger, Writter dan Researcher -

Sang Pejantan, Blogger amatiran, engga ngrokok, suka begadang dan ngopi, movie amateur dan kopi email: andik_irwanto86@yahoo.com www.ngopisetengahgelas.blogspot.co.id

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jakarta 2017: Jakarta yang Unyu, Gubernur 'Belagu' dan Film Arrival (2016)

26 Januari 2017   18:54 Diperbarui: 31 Januari 2017   22:41 5365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di Jakarta ada jutaan kendaraan yang lalu lalang. Jika merujuk data dari Polda Metro Jaya, jumlah unit kendaraan bermotor hingga akhir 2014 di Jakarta sebanyak 17.523.967 unit yang didominasi oleh kendaraan roda dua dengan jumlah 13.084.372 unit. Diikuti dengan mobil pribadi sebanyak 3.226.009 unit, mobil barang 673.661 unit, bus 362.066 unit, dan kendaraan khusus 137.859 unit.

Meskipun begitu kota Jakarta tak pernah berhenti berbenah dan terus membangun. Di era gubernur sekarang pembangunan fisik terus bergulir disana-sini. Mega proyek mulai dari LRT, MRT sampai kereta cepat, peremajaan busway dengan armada baru menjadi oase dan harapan baru Jakarta. Untuk mengurai kemacetan juga dilakukan berbagai mekanisme. Seperti pemberlakuan three in one, pelarangan sepeda motor sampai program ganjil genap.

Kiranya semua menanti untuk lebih sabar untuk mencicipi dan merasakan MRT pada 2019 mendatang. Jika MRT nanti telah benar-benar beroperasi bakal bisa ngangkut 400 ribuan penumpang tiap harinya. Sejauh ini sudah 60% progres pembangunannya. Di mana tahap I rutenya memanjang dari Lebak Bulus hingga Bundaran HI. Mari sabar menunggu ya...

 

Gubernur 'Belagu'

Bagaimanapun Jakarta saat ini, tren positif pembangunan Jakarta lambat laun juga diikuti dengan perbaikan warganya. Dari mulai KJP, KJS dan rusun. Tidak dapat dipungkiri berbicara Jakarta ditahun 2017 adalah berbicara gubernurnya seperti apa.

Tanpa bermaksud menyinggung 'kekontroversialnya' agaknya kepedulian dan keberpihakan gubernur sekarang sangat terasa perubahannya. Yaitu Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Meski kerap dipredikati arogan dan belagu (sombong). Perubahan Jakarta sebagai kota sangat menjanjikan. Tanpa basa-basi janji-janji yang berbusa-busa. Seorang Ahok melakukan itu. Bagi saya Jakarta memang butuh orang kayak dia. Sosok Ahok adalah Arrival. Kedatangannya dinantikan selama ini untuk membenahi.

Pada sisi yang lain kebelaguannya adalah komposisi yang pas sebagai manusia yang melekat pada pribadinya. Sangat pas untuk menampol mafia-mafia ibukota yang selama ini bertengger di kursi jabatannya. Tak kenal kompromi jika menyangkut kepentingan masyarakat Jakarta. Dari level RT yang macem-macem dengan jabatan sampai keprofesionalan institusi BPK dijabanin olehnya. Tak heran karena keberaniannya ini, Globe Asia mengganjarnya sebagai gubernur terbaik se-Asia 2015. "Globe Asia's Man of the Year: Ahok, Indonesia's Shooting Star" bunyi judulnya.

Tidak heran tak sedikit orang terseret oleh pusaran untuk mengagumi sosoknya. Meski pada saat yang sama kita tau banyak juga yang membencinya. Bebaslah, monggo.

Orang yang oleh majalah Tempo juga dinobatkan sebagai 10 tokoh yang mengubah Indonesia ini agaknya memang punya ‘sesuatu’. Di mana sesuatu itu adalah sesuatu yang mungkin selama ini dirindukan ada pada seseorang yang digelari sebagai pemimpin atau pejabat.

Boleh kau sebut sesuatu itu dengan sikap atau karakter. Ketegasan atau kejujuran. Peduli rakyat atau anti korupsi. Atau apapun itu. Namun bagi saya, kadang sesuatu yang melekat di diri Ahok adalah sosok yang pas untuk mengukur kita, baik sebagai seorang warga Jakarta atau pun bangsa Indonesia. Sosok yang ideal untuk mengukur jalannya demokrasi di negara ini. Dan sebagai manusia, sosok yang bisa kita gunakan untuk melongok ke dalam diri kita sebagai seorang manusia dengan manusia lain di hadapan Tuhan, masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun