"Kesamaan visi misi tersebut tidak boleh bertentangan dengan tindakan pegawai yang bisa saja mengaburkan dari makna yang ada, sebab budaya organisasi dapat menuntun pegawai agar dapat berprilaku sesuai dengan arah dan pandangan organisasi yang sudah tercipta mengakar kesetiap bagian-bagian didalam organisasi,"jelasnya.
Dia menjelaskan bahwa, rendahnya partisipasi pegawai di Akademi Pariwisata Makassar memaknai seperti budaya disiplin, saling menghargai, keaktifan dan tingkat partisipasi pegawai dalam berbagai kegiatan belum maksimal. Meskipun prosentase ketidak terlibatan pegawai terhitung sedikit, akan tetapi kalau dilakukan pembiaran akan dapat mempengaruhi yang lainnya sehingga berdampak pada menurunnya kinerja serta kedesiplinan pegawai itu sendiri.
Budaya organisasi harus diwujudkan dalam bentuk pemahaman dan pendalaman akan pentingnya etos kerja serta etika saling menghormati dan menghargai perbedaan antara sesama pegawai dalam lingkungan kerja yang sangat dinamis, untuk itu budaya organisasi hadir sebagai perekat dan menjadikan kinerja pegawai sebagai pilar organisasi semakin kokoh dan terbentuk melalui pendekatan budaya yang beradab.
Pengaruh Pemimpinan Terhadap Disiplin Pegawai
Dalam desertasinya, Ketua Program Studi MTH ini menyimpulkan, bahwa Kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap disiplin kerja Pegawai pada Akademi Pariwisata Makassar dimana kepemimpinan masuk kategori setuju (tinggi) dan disiplin kerja pegawai Akademi Panwisata Makassar masuk kategori setuju (tinggi).
"Ini menunjukkan bahwa kepemimpinan yang kuat akan mampu meningkatkan disiplin kerja pegawai di Akademi Pariwisata Makassar sedangkan untuk meningkatkan disiplin kerja pegawai, maka diperlukan kepemimpinan yang kuat serta integritas yang kuat pula,"ungkapnya.
Dikatakannya, Kepemimpinan yang kuat harus dapat diwujudkan dengan memberikan
contoh dan teladan menurut peraturan dan perundang-undangan yang dapat dicontohi sehingga dapat mencerminkan disiplin kerja yang kuat bagi staf sacara keseluruhan.
Keahlian dalam pokok
dimaknai dengan penguasaan tugas beban kerja yang merupakan tolak ukur dalam menjalankan tugas pokok dan kewajiban bagi pegawai yang dijadikan acuan untuk meningkatkan disiplin kerja bagi pegawai pada Akdemi Parwisata Makassar dan tidak hanya dijadikan sebagai syarat formal tapi dilaksanakan dalam bentuk kerja nyata.
Kondisi lingkungan kerja meliputi susana kerja dan harmonisasi antara pegawai dan atasan perlu untuk selalu ditingkatkan dan tidak
memperlebar perbedaan yang dapat memicu ego masing-masing pihak demi menciptakan lingkungan kerja yang sehat yang pada akhirnya dapat meningkatkan semangat kerja yang semakin kompetitif, sehingga kesadaran akan disiplin otomatis dapat terwujud tanpa ada tekanan.
Budaya organisasi dapat diwujudkan melalui kesadaran serta
pentingnya menciptakan budaya disiplin kerja dalam berorganisasi yang masing-masing pegawai.
"Makna disiplin dan aturan pemerintah yang untuk djalankan bukan untuk ditafsir yang dapat menghilangkan makna budaya organisasi dalam kaitannya dengan disiplin kerja,"terangnya.