Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia meluncurkan Gerakan Melindungi Hak Pilih (GMHP), publik diajak cek data diri sebagai pemilih via https://sidalih3.kpu.go.id  & aplikasi mobile: KPU RI Pemilu 2019, http://www.lindungihakpilihmu.kpu.go.id
GMHP bisa terbantu bila data pemilih per TPS bisa diakses/ditampilkan seperti pada Pilkada 2018? Tampilan data pemilh per TPS sangat membantu publik mengontrol validasi dan akurasi data di TPS. Publik bisa ikut mencermati pemilih di TPS. Sayang, tampilan/akses seperti di Pilkada 2018 tidak dilakukan lagi di Pemilu 2019. Â Gambar di atas merupakan perbandingan tampilan DPT Pilkada 2018 dan Pemilu 2019.Â
Sama-sama bisa mengecek daftar pemilih, tetapi bedanya, yang Pemilu 2019 hanya bisa melihat orang per orang yang hanya diketahui yang bersangkutan, sedangkan di tampilan DPT Pilkada 2018, kita bisa mengecek isi per TPS masing-masing. Bukankah memastikan yang gak punya hak pilih tidak boleh terdaftar sebagai pemilih juga merupakan kewajiban?
Singkat kata, bila tampilan DPT Pemilu 2019 dibuat atau ditampilkan serupa dengan Pilkada 2018, maka setiap warga, setiap pemilih, setiap caleg, setiap kandidat presiden, bisa melihat siapa saja pemilih yang ada di TPS.Â
Bagi pemilih, penggiat pemilu, atau siapapun yang berkeinginan membantu KPU memastikan tidak ada pemilih ganda, pemilih tapi tidak ada orangnya, pemilih yang sudah pindah, pemilih yang sudah menghadap Tuhan Yang Maha Esa, dan ikut memastikan akurasi DPT Pemilu 2019, maka bisa juga ikut memeriksa DPT ini.Â
Apa yang sudah dilakukan KPU dalam rangka membuka akses kepada publik terkait DPT Pilkada 2018 lalu patut diacung dua jempol. Setiap warga negara bisa mengakses dan bila sedang 'kepo' bisa melototin siapa saja pemilih yang ada di TPS tempat warga negara tersebut di daftarkan. Jadi tidak lumrah bila hal yang sudah bagus dan baik, malah tidak diteruskan dan dipertahankan di Pemilu 2019. Â Â Â
Memang benar, KPU RI sudah mensosialisasikan agar setiap warga negara bisa melihat DPT per TPS di kantor Kelurahan. Tetapi tidak boleh lupa juga, atau bila perlu dilakukan riset, berapa banyak warga negara yang sengaja datang ke kantor kelurahan untuk melihat DPT yang di tempel?Â
Bila Akses DPT ini dibuka, maka dengan modal telepon pintar atau laptop, setiap orang bisa mengakses dan ikut melototin DPT Pemilu 2019. Bukankah untuk meretas jalan menuju Pemilu Bersih perlu campur tangan banyak orang?Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H