“Profesi bidan punya banyak tantangan”
Oleh
Nadila R. Maruf KOPRI PMII FKM UMI
Bidan adalah salahsatu profesi kesehatan yang tugasnya bukan sekadar membantu persalinan, namun juga menjadi mitra bagi perempuan, terutama di daerah, untuk lebih berdaya atas dirinya,Bidan punya andil besar atas kesehatan juga kesejahteraan ibu hamil, mengenai kesehatan reproduksi wanita, baik remaja wanita pra nikah terutama di pedesaan.
Pada umumnya masyarakatdi daerah pedesaan sangatkental dengan adat istiadatnya,ini adalah salah satu tantangan bagi profesi bidan dimana masyarakat pedesaan lebih percaya dukundesa untuk membantu persalinan dibandingkan seorang bidan,hal ini dikarenakan banyak faktor yang mempengaruhi, mulai dari mitos kepercayaan masyarakat pada dukun masih kuat,mitos masyarakat yang tersebar luas kalau dibantu oleh bidan pasti dijahit sementara masyarakat pedesaan takut dengan jahitan, aspek pendidikan masyarakat pedesaan yang belum memenuhi dan aspek ekonomi dimana anggapan masyarakat jika persalinan dibantu oleh bidan maka akan mengeluarkan banyak biaya dibandingkan bersalin pada seorang dukun,
Berbagai cara pun dilakukanoleh seorangbidanuntukmenjawab tantangan budaya masyarakat setempat,mulai dari sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya persalinan dibantu oleh tenaga kesehatan dan sosialisasi program pemerintah tentang persalinanan gratis untuk masyarakat kurang mampu.
Usaha – usaha telah dilakukan oleh tenaga kesehatan terkhususnya profesi Bidan namun hal ini tidak semudah membalikkan telapak tangan kebiasaan dan kepercayaan masyarakat pedesaan begitu kental sehingga menjadi tantagan tersendiri bagi profesi bidan.
Ya itulah Bidan dengan berbagai tantangan dan rintangan yang kami harus hadapi dilapangan tidak membuat kami gentar sedikitpun, kami akan berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat agar keberadaan kami ditengah-tengah masyarakat luas bisa di terima dengan baik.
Menjadi seorang bidan harus siap menerima berbagai resiko, mulai dari resiko penularan penyakit, siap meninggalkan keluarga untuk di tempatkan di wilayah pelosok terpencil di indonesia yang minim fasilitas umum kesehatan dan pastinya jauh dari aspek modernisasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H