Mohon tunggu...
Andika Julia Perdana Putra
Andika Julia Perdana Putra Mohon Tunggu... Freelancer - Desain grafis amatiran

Suka bahas Game, Teknologi, dan Hal random lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kenapa Player Asal Indonesia Banyak Dibenci di Honor Of Kings?

19 Juli 2024   17:03 Diperbarui: 19 Juli 2024   21:19 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti yang kita tahu, gim buatan developer asal Tiongkok Honor of Kings telah resmi meluncur secara global pada Juni lalu.

Bisa di bilang Honor of Kings adalah induk dari Moba mobile yang beredar saat ini. Maka dari itu perilisan Honor of Kings ke pasar global menjadi sebuah hal yang sangat di tunggu oleh para penggemarnya.

Sama seperti MOBA lainnya, Honor of Kings mempertemukan kita dengan player lainnya yang terbagi dalam dua tim. Kedua tim ini saling mengalahkan dengan cara menghancurkan Base atau dalam Honor of Kings di sebut Kristal agar mendapatkan kemenangan. 

Masing-masing player di tim mempunyai tugas dan peran yang berbeda beda. Hal ini yang membuat gim MOBA menjadi sangat populer. Tetapi disinilah letak permasalahannya. 

Beberapa peran atau dalam game disebut sebagai "role" sering di anggap istimewa atau bahkan sering tak di anggap. Sebut saja role yang paling di gandrungi player casual adalah Farm lane dan Mid lane. 

Kedua role ini memang bisa dibilang sebagai role yang paling mudah. Pasalnya Hero yang mengisi role ini kebanyakan mempunyai skill set jarak jauh yang membuat player tak memerlukan kemampuan khusus dalam menggunakannya. 

Banyaknya yang menggandrungi serta mudahnya gamplay dari kedua role tersebut tak mengherankan jika banyak player di dalam satu tim yang saling rebutan role tersebut. 

Hal ini mengakibatkan konflik dan saling mementingkan ego satu sama lain dibandingkan sebuah kemenangan bagi tim. Dalam kasus Honor of Kings hal ini banya terjadi pada player asal Indonesia. 

Banyak player asal negara lain yang mengeluhkan tingginya ego para pemain Indonesia hingga merusak kesenangan dari game tersebut.

Sebenarnya ini bukan sebuah hal yang mengagetkan. Kita ambil contoh gim MOBA lain yang berfokus pada region Asia tenggara seperti Arena of Valor dan Mobile Legends. 

Di sana banyak sekali player yang secara sengaja malah merusak gameplay dari game MOBA favoritnya tersebut. Selain keegoisan mereka yang tinggi, hal lain seperti trolling, atau coba-coba hero pada rangked match menjadi sebuah penyakit player Indonesia.

Mereka seakan tidak peduli apa yang tim butuhkan dan lebih mementingkan diri sendiri. Padahal gim MOBA sangat tergantung dengan permainan tim.

Bayangkan jika sebuah klub sepakbola hanya terdiri dari pemain penyerang saja, pasti tim tersebut akan kemasukan gol yang sangat banyak. Atau jika tim tersebut hanya terdiri dari bek, sudah pasti tim tidak akan mampu mencetak sebuah gol untuk meraih kemenangan.

Hal ini berlaku pada gim MOBA. Semua aspek, semua role adalah hal yang wajib dipenuhi. Menghormati player lain dan mementingkan kepentingan tim adalah midset yang wajib dimiliki oleh para player MOBA. 

Perlu di ketahui, dalam permainan MOBA sebenarnya membunuh musuh adalah sebuah hal yang tidak penting. Membunuh musuh adalah cara untuk mendapatkan objektif yang lebih besar seperti menghancurkan tower musuh atau mendapatkan Tyrant dan Overload.

Tidak ada artinya sama sekali jika membunuh musuh dan tidak mengambil objektif yang tersedia. 

Walaupun game adalah media untuk bersenang-senang dan mengisi waktu luang, game tetap harus di mainkan secara benar agar semua player mendapatkan kesenangan dan kepuasan yang sama.

Terimakasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun