Mohon tunggu...
Andika Jovan
Andika Jovan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa S1 Universitas Negeri Malang Jurusan Ekonomi Pembangunan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pertumbuhan, Peluang, dan Tantangan Ekonomi Indonesia

11 Mei 2023   06:40 Diperbarui: 11 Mei 2023   06:42 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perekonomian negara pasti mengalami pertumbuhan secara fluktuatif akibat adanya peluang dan tantangan yang tak mudah untuk diperkirakan. Semua negara pasti mengharapkan pertumbuhan ekonomi yang berkepanjangan termasuk Indonesia. Namun, beragam perkembangan baru terkadang menjadi pisau mata ganda bagi perekonomian suatu negara. Terkadang perkembangan yang ada justru menghilangkan peluang ekonomi sekaligus menjadi tantangan bagi seluruh lapisan masyarakat. Indonesia telah mengalami beragam kondisi ekonomi dari perekonomian yang lemah di akhir era orde baru, penyesuaian kala pandemi COVID-19, hingga pemulihan ekonomi seperti saat ini. Di akhir orde baru, Indonesia mengalami krisis moneter bahkan mengarah ke krisis multidimensi yang menjadi hambatan pertumbuhan ekonomi. Di kala pandemi COVID-19 hampir seluruh aktivitas dibatasi yang berdampak pada menurunnya daya beli masyarakat dan menurunnya pendapatan nasional. Namun, permasalahan tersebut terkadang memunculkan peluang baru yang dapat dimanfaatkan seperti berkembangnya jenis usaha baru dan munculnya jenis pekerjaan baru. Kini Indonesia mulai bergerak untuk melakukan pemulihan ekonomi nasional.

 Pada akhir tahun 2022, beberapa bank sentral di dunia memprediksi terjadinya resesi global yang diakibatkan oleh beberapa hal. Pertama, pemulihan ekonomi pasca COVID-19 yang belum usai menjadi alasan kuat dari prediksi tersebut. Kedua, dampak adanya perang yang dilakukan oleh Russia dan Ukraina. Dan ketiga, adanya kenaikan suku bank secara bersamaan pada bank sentral. Perkiraan tersebut menggegerkan masyarakat sebab pemulihan ekonomi dirasa belum usai. Namun, saat ini pertumbuhan ekonomi di Indonesia cenderung meningkat jika dinilai dari Produk Domestik Bruto (PDB)    

 Berdasarkan data yang penulis dapatkan pada website Badan Pusat Statistik (BPS) pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan pertama tahun 2023 sebesar 5,03% mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan data triwulan sebelumnya tahun 2022 sebesar 5,01%. Meskipun demikian, pemerintah mencari strategi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di tengah isu ancaman resesi yang masih terdengar. Menteri Koperasi dan UMKM, Teten Masduki juga mengajak pelaku industri untuk memperluas target pasar internasional sebagai upaya menghadapi isu resesi ini.

Selain itu, masalah lain yang mengancam perekonomian Indonesia adalah kemunculan teknologi. Memang satu sisi kemunculan teknologi mempermudah banyak pekerjaan yang menguntungkan bagi pelaku usaha. Selain itu, kemunculan teknologi mampu mengoptimalkan kinerja perusahaan dengan waktu yang cepat dan efektif. Selain itu, teknologi 

baru yang terintegrasi dengan komputer seperti Artificial Intelligence (AI). Sebagai teknologi dengan kecerdasan buatan, AI kerap kali dinilai canggih dalam membantu aktivitas manusia tak terkecuali dalam pekerjaan. Namun, bukankah dengan adanya teknologi tersebut akan mengurangi banyak tenaga kerja dan tentu mengancam perekonomian nasional.
Perkembangan teknologi AI diprediksi akan mengurangi banyak lapangan pekerjaan yang berdampak pada perekonomian nasional. Beragam jenis pekerjaan mampu diselesaikan oleh AI seperti administrasi dan pencatatan. Tak hanya itu, AI juga berpotensi menggeser bidang kerja lainnya seperti perencana keuangan ataupun data scientist. Namun, tak perlu khawatir sebab akan muncul jenis pekerjaan baru setelah kemunculan AI.
Kemunculan teknologi ini memang kerap dijadikan sebagai ketakutan tersendiri bagi tenaga kerja. Tetapi terkadang kemunculan teknologi baru justru menciptakan jenis pekerjaan baru. Contohnya, sebelum mengenal ojek online siapa yang akan mengira jika akan ada teknologi pesan ojek melalui ponsel. Selain itu, awal kemunculan ojek online memunculkan pro dan kontra dari sebagian masyarakat terutama mereka yang berprofesi sebagai tukang ojek pangkalan. Namun, dengan adanya adaptasi kini teknologi yang ada justru mampu menciptakan ruang baru yang mampu mengkolaborasikan beragam jenis pekerjaan. Dari studi kasus ojek online saja kita sudah bisa menciptakan ruang baru dari berbagai profesi seperti ahli marketing, driver, teknisi, dan sebagainya. Contoh kasus ini serupa dengan perkembangan AI yang dianggap mengancam pasar tenaga kerja dan perekonomian negara. Penulis bisa memastikan nanti akan muncul peluang kerja dan bidang kerja baru yang berada pada titik tengah manusia dan teknologi.
Beragam permasalahan yang mengancam pertumbuhan ekonomi akan terus muncul sepanjang tahun. Namun hal tersebut bukan menjadi alasan yang kuat untuk tidak mencari solusi apalagi menyerah. Sekalipun membutuhkan proses, tetapi peluang ekonomi di tengah isu yang mengancamnya pasti ada. Pertumbuhan ekonomi memang berfluktuasi apalagi harus berdampingan dengan perubahan kondisi sosial maupun teknologi yang bisa menjadi ancaman dan peluang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun