Tidak logis lagi La Nyalla Mahmud Matalitti tetap bertahan dari kursi presiden PSSI mengingat label tersangka yang diberikan kepadanya. Harus diakui bahwa penguasa saat ini tidak menyukai sosok mantan ketua Kadin Jawa Timur duduk sebagai ketua PSSI. Itu fakta walaupun dalam perjalanannya ada banyak cerita yang dibikin-bikin oleh Imam Nahrowi sehingga timbul kesan kalau La Nyalla adalah sosok penjahat yang musti dihabisi, bahkan kalau perlu dibunuh. Entah karena dendam apa kepada La Nyalla sehingga dengan tanpa nurani mengkriminalisasikan orang yang jelas punya andil bagi sepakbola Indonesia ketimbang Nahrowi sendiri.
 Kita perlu bertanya, apakah Nahrowi punya andil bagi sepakbola Indonesia sebelum dia jadi menteri??? Jawabannya tidak. Ibaratnya,seorang kepala desa yang baru terpilih, kemudian dia masuk rumah salah seorang warga dan mencari-cari alasan untuk menyudutkan si pemilik rumah sehingga ketika si pemilik rumah dinilai buruk oleh masyarakat sekitar, maka si pemilik rumah diusir dari desa tersebut, dan rumah yang ditinggalinya menjadi milik kepala desa. Sungguh licik sekali kepala desa itu. Semoga Allah menunjukkan mana yang benar dan mana yang salah.
Fakta menunjukkan kalau konflik PSSI-Kemenpora tidak lagi hanya sebatas masalah institusi, tapi telah masuk pada ranah pribadi, hal ini terlihat pada penetapan tersangka La Nyalla atas kasus Hibah Dana APBD Jatim. Kasus yang sudah lama terjadi, namun muncul saat kisruh PSSI, celakanya lagi vonis tersangka ini dijatuhkan setelah posisi Imam Nahrowi terjepit lantaran Kasasinya ditolak mentah mentah oleh MA. Ada skenario besar yang sedang dimainkan, Nahroei hanya wayang yang dimainkan oleh dalang yang kita belum tahu siapa dalang itu.Â
Penetapan La Nyalla sebagai tersangka sangat mirip dengan kasus yang dialami oleh pimpinan teras Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kita melihat sendiri bagaimana pimpinan KPK dikriminalisasi sedemikian rupa sehingga orang sekelas Abraham Samad ditendang dari KPK dan ditrtapkan jadi tersangka drngan masalah yang tidak substansial. Semua orang tahu, Abraham Samad orang yang lancang meneriakkan penyelesaian kasus korupsi BLBI. Kita semua tahu siapa aktor utama korupsi BLBI. Aku rasa tidak perlu aku kasih tahu, toh kita sudah tahu semua.
Saranku kepada LNM adalah, sebaiknya mundur saja dari ketum PSSI. Kembalikan manda ke voters, dan fokus pada penyelesaian kasus hukum yang menjerat anda. Buktikan kepada masyarakat bahwa anda tidak bersalah. PSSI kembalikan ke pemerintah dan beri ruang seluas luasnya kepada pemerintah untuk melakukan apapun sesuka hatinya, sesuai dengan keinginannya. Biarlah Allah yang memberi jawaban atas tindakan jahat penguasa. Biar waktu yang bicara, toh akan ada balasan bagi setiap orang orang yang zalim.Â
Setelah anda tidak lagi jadi Presiden PSSI, kita akan melihat bagaimana cara main PSSI yang sesuai pesanan penguasa. Tidad ada garansi kalau PSSI bentukan Imam Nahrowi atau PSSI seleranya Nahrowi dapat memberikan prestasi bagi sepakbola tanah air. Jadi, sekali lagi aku menyarankan kepada LNM untuk segera kekuar dari PSSI, dan berhijrah menuju ke situasi yang lebih kondusif, suatu kondisi dimana anda merasa nyaman menikmatinya. LNM harus tahu kalau penguasa tidak bisa dilawan, tapi anda harus tahu, ada Allah yang memenangkan sesuatu yang benar.
 Hari ini kita punya kekuasaan, tapi belum tentu besok kita bisa menikmati manisnya kekuasaan. Jokowi hanya berkuasa 5 tahun dan maksimal 10 tahun. Dan Nahrowi tidak akan selama lamanya di Kemenpora, akan ada waktu dimana anda tidak lagi berkuasa. LNM harus mundur secepatnya....
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H