Ketika ada seseorang yang sekali minum kopi mampu bayar sekitar 50rb, pada negara yang sama, ada yang mengatur budget sarapannya supaya tidak lebih dari 10rb.
Ketika ada seseorang mondar-mandir di tempat kerjanya dengan saldo di rekeningnya bernilai puluhan juta, di sampingnya ada orang lain yang sujud syukur bahkan menangis haru jika pada bulan itu pendapatannya menyentuh dua juta.
Terdapat kesenjangan di kesejahteraan sosial di Indonesia hari ini dan kesenjangan tersebut sangat besar. Sangat jauh. Yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin.
Hal inilah yang sering dilupakan oleh orang-orang. Pemerintah terlalu fokus terhadap fakir miskin saja, tetapi tidak mempunyai solusi terhadap masyarakat menengah ke bawah.
Bahkan masyarakat yang dulu dianggap kelas menengah kini tidak mampu mengikuti perkembangan dinamika ekonomi, sehingga turun derajatnya menjadi kelas menengah ke bawah.
Hal ini bukan hanya karena kurang kerja keras. Ini adalah masalah keadilan sosial yang sangat primer, yaitu kebutuhan pangan, sandang, papa, serta keamanan finansial masing-masing rakyat.
Menurut saya, ada beberapa hal yang bisa menjadi solusi, yaitu:
1. Peningkatan dan Pemerataan UMR, UMP, dan UMKÂ
2. Revolusi Mental Orang Tua dalam Menentukan Karir Anaknya
3. Pembinaan dan Pembekalan Pelajar SMA dan Mahasiswa dalam Perencanaan Pekerjaan sebagai Penghasilan Utama/Safety Net
4. Kerja Sama Universitas dan Pemberi Pekerjaan untuk Memastikan Satu Orang Fresh-Graduate begitu Lulus Mendapatkan Satu Kontrak Kerja