Mohon tunggu...
Andika Hilman P. S.
Andika Hilman P. S. Mohon Tunggu... Dokter - Dokter Estetika

Berminat dengan kesehatan mental, sastra, film, pendidikan, seni, moralitas, pendidikan dan lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Prediksi Kekalahan dan Perpindahan Suara

6 November 2023   10:33 Diperbarui: 6 November 2023   10:38 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Saya merasa, kubu Anies pun pada akhirnya akan pragmatis dan mendukung mana yang unggul. Saya merasa Anies hanyalah wajah yang dimiliki pemain-pemain di belakangnya untuk menggiring opini masyarakat ke arah yang mereka inginkan.

Kemungkinannya kecil bahwa kubu Anies akan netral dan beralih menjadi oposisi, setidaknya bagi partai-partai yang mendukungnya. Walaupun setidaknya kemajuan mereka di pilpres adalah senjata yang bagus untuk memasukkan kader-kadernya di jalur legislatif.

Kalau Anies Baswedannya sendiri sebenarnya tidak terlalu rugi karena pilpres kali ini bisa dijadikan ajang praktek langsung untuk berpolitik dan mungkin bertanding di pilpres berikutnya.

Case 2: Ganjar Kalah

Ganjar kalah adalah skenario yang sangat masuk akal, tetapi akan ke manakah PDIP yang mengalihkan dukungannya?

Di satu sisi, Gibran masih bagian dari PDIP. Partai ini pun sempat menjadikan Jokowi sebagai kader andalannya di pemerintahan. Akankah Jokowi dan timnya bisa meyakinkan Bu Mega bahwa PDIP akan mendapatkan kekuasaan ataupun melakukan konsolidasi lagi ke kubu Prabowo, supaya Bu Mega siap untuk mendukung Prabowo dengan dalih "membela wong cilik"-nya?

Ataukah PDIP benar-benar sakit hati dan bersikukuh bahwa mereka merasa bahwa Dinasti Jokowisme dinilai sebagai pengkhianat? Akankah PDIP kekeuh dengan apa yang mereka katakan saat ini dengan sentimen sakit hatinya, kemudian lantas mendukung kubu Anies Baswedan? Jika hal tersebut mereka lakukan, taruhannya adalah masyarakat akan sangat tidak suka jika pada akhirnya ketika Prabowo menang dan PDIP akhirnya tidak menjadi partai oposisi. Hal ini akan semakin menurunkan reputasi PDIP sebagai sebuah partai dan dampaknya bisa panjang, sampai bertahun-tahun.

Jadi sepertinya akan lebih menguntungkan jika kubu Ganjar akhirnya berpihak kepada kubu Prabowo. Opini masyarakat masih bisa diatur oleh akrobat kata-kata dan "permainan" politik seperti biasanya.

Partai PDIP jika mau ikhlas, mereka bisa rehat kembali setelah ini dan akhirnya menjadi tim oposisi di pemerintahan. Alasan yang mereka bisa pakai adalah 'memegang prinsip' untuk tidak setuju dengan apa yang dijalankan oleh kubu Prabowo dan Jokowisme.

Case 3: Prabowo Kalah

Di antara kedua skenario, kasus ini yang sangat menarik, bahkan tidak mungkin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun