Mohon tunggu...
Andika Hilman
Andika Hilman Mohon Tunggu... Dokter - Story-Writer and Content Specialist | Clerkship Doctor

Surabaya, 1995

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Beruang Kutub dan Hubungannya dengan Konflik Perbedaan Agama

2 Desember 2016   18:36 Diperbarui: 2 Desember 2016   18:47 536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Awalnya berita membuat kita tertekan....

Urgensi membuat kita ketakutan....

Takut karena mereka tidak sama dengan kita. Mereka mempunyai peraturan yang berbeda. Mereka mempunyai kepentingan yang berbeda. Tuhan yang berbeda. Kita? Kita takut kebaikan yang diberikan tidak dibalas setimpal oleh mereka. Kita takut mereka tercipta jahat dan kejam. Kita takut jikalau hanya kita yang benar.

Ah seandainya saja politik berada di tangan ksatria.....

Atau uang dikendalikan langsung oleh malaikat pencabut nyawa.......

Walaupun ikan-ikan tidak bicara sekalipun, mungkin manusia bisa berhenti mewarnai lautan dengan krayon yang salah.

Kita hanya kehilangan rasa saling percaya dan yang kita butuhkan adalah praktisi. Teladan! Pahlawan yang bisa kita puja-puja meski tetap kita injak kakinya jika salah mengambil langkah. Kita butuh diri kita sendiri.....

Sebelum akhirnya semuanya mulai enggan untuk membaca berita.....

Dan membiarkan beruang kutub utara mati kelaparan hanya karena tidak bisa pulang ke rumahnya.........

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun