Di atas kepalaku terpapar kisah kita
Bulan terang yang tampak sebagian
Rindu yang tak pernah terbalaskan
Mimpi yang tidak terselesaikan
Janji yang takkan ditepati
Seperti perasaan yang tergesa-gesa ini...
Sekedar angan yang terbawa angin
Dan demi menunggu bulan itu bersinar sepenuhnya
Kubelah tanganku!
Kubelah tanganku hingga berdarah
Aku rela...
Pedih. Sendiri. Mati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!