Mohon tunggu...
Andika Gesta
Andika Gesta Mohon Tunggu... -

Hanya Seorang Penikmat Bola...

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Elang Jawa Mencari Pawang

19 Mei 2014   22:39 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:21 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Padahal untuk mengubah mental menang di kandang lawan tak semudah membalikkan telapak tangan. Apalagi untuk tim seperti PSS yang sudah sangat lama tidak merasakan bagaimana rasanya menang di kandang lawan, mau berapapun jumlah fans yang datang. Silahkan cek di google, tahun berapa PSS menang tandang?

Momen kebangkitan PSS musim lalu pun seakan tak menolong virus ini, sebab bisa dihitung berapa kali PSS main tandang taun lalu, dan hasilnya selalu susah mencetak gol dan tak pernah dapat poin tiga. Upaya untuk memperbaiki mental tandang di awal musim ini serasa telat. Di kala tim kuat divisi utama lain melakukan tur away, PSS justru memperbanyak pertandingan di kandang sendiri, walau memang tujuannya untuk mengeruk pemasukan klub. Giliran melakukan tur away ke Banyumas, hasil yang didapat pun tak optimal, sebab satu laga di Cilacap berakhir ricuh. 2 laga di Banyumas sama sekali belum meluweskan para pemain menggali mental menang tandangnya.

PR berat untuk pelatih baru PSS nantinya. Sebab mengasah mental tandang tak sekedar cukup di latihan semata. Melainkan bagaimana pendekatan strategi dan memotivasi pemain bisa bermain lepas seperti di kandang saat melawat ke tim tamu.

Pelatih Senior atau Pelatih Muda
Ada yang unik bagi PSS di dua musim ini. Ketiga pelatih di luar lokal Sleman semuanya berlabel pelatih senior. Dan semuanya bernasib sama, tak bisa menyelesaikan musim. Pelatih galak sarat prestasi seperti Sartono pun kesulitan menangani tim seperti PSS. Mungkin pendekatannya yang keras dan disiplin tak membuat pemain nyaman, atau mungkin ada faktor-faktor lain di luar itu.

Sedangkan pelatih muda di 2012, seperti Widyantoro justru berhasil mengangkat performa PSS, walaupun masih sulit mengeruk poin di kandang lawan, namun permainan PSS dengan materi seadanya tahun itu membuat fans jatuh hati.

Pelatih muda lainnya seperti Lafran Pribadi pun mampu mengangkat performa pemain, walau masih belum teruji selama satu musim dan dengan tekanan di partai tandang, setidaknya mengindikasikan jika PSS mungkin lebih berjodoh dengan pelatih muda.

Dan itu terlihat di dua partai terakhir melawan wakil dari Blitar, bersama kolaborasi pelatih-pelatih muda, PSS mengeruk 8 gol, dan separuhnya disumbangkan para penyerang, posisi yang di awal musim jadi sorotan.

Jadi mau muda atau senior, mau yang medioker atau berprestasi, pelatih Super Elja ke depan setidaknya adalah yang mampu beradpatasi dan kemudian memahami para pemain PSS. Sambil mengikis beban berat di pundak: lolos ke ISL tahun depan!

Ya, Elang Jawa butuh pawang yang tepat untuk terbang ke kasta tertinggi dan terus menginjak bumi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun