Mohon tunggu...
Andika bintang ramadhan
Andika bintang ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi bermain game

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Stres di Kampus? Ini Cara Mengetasinya!

20 Desember 2024   21:46 Diperbarui: 20 Desember 2024   21:45 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Stres apa itu stres? Stres adalah respons fisik dan psikologis yang dialami individu ketika menghadapi tekanan, dan ini bisa muncul dalam berbagai bentuk serta situasi. Charles D. Stres juga dapat dipahami sebagai bentuk tekanan, ketegangan, atau gangguan yang datang dari luar diri individu dan bersifat tidak menyenangkan.

Mahasiswa, dengan berbagai tekanan yang dihadapi, adalah kelompok yang rentan terhadap stres. Tugas kuliah menjadi salah satu faktor utama pemicu stres dalam lingkup akademik. Ketidakmampuan dalam mengatasi stres atau memenuhi tuntutan perkembangan diri dapat menyebabkan gangguan psikologis, menjadikan stres sebagai bagian yang tak terpisahkan dari proses perkembangan individu (Ariana, 2006)

Seperti yang dikatakan sebelumnya tugas kuliah menjadi faktor utama pemicu stres. Ketika mahasiswa yang baru terjun ke dunia perkuliahan dan harus menghadapi dunia perkuliahan yang serba mandiri dan diberikan tugas yang sangat berbeda dengan masa sekolah menengah atas (SMA) sehingga memicu stres, tidak hanya itu lingkungan pertemanan yang tidak sehat atau tidak memiliki teman membuat dapat membuat bertumpuk nya stres. Apalagi jika kita pergi kuliah di luar kota dan diharuskan untuk hidup mandiri membuat rasa stres ini bertumpuk hari demi hari secara tidak langsung membuat keseharian kampus ini layaknya hidup di neraka. Dan tentunya ada harapan orang tua di kampung yang mengharapkan anaknya dapat berhasil di luar kota layaknya orang di kampung yang sudah sukses. Jika dibiarkan dapat mengakibatkan hal fatal tidak hanya menggangu kegiatan kuliah tapi juga dapat mengakhiri hidup.

Berita yang dilansir dari kompas.com pada 24 Januari 2024, mahasiswi di palangkaraya diduga bunuh diri karena stres tugas kuliah. Seorang mahasiswi ditemukan meninggal dunia di belakang kamar kosnya di Jalan Bukit Keminting Induk, Palangkaraya, Jekan Raya, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Kakak korban sempat mendengar perkataan adiknya tersebut, sebelum akhirnya yang bersangkutan mengakhiri hidupnya. "Memang sebelumnya almarhum sempat mengeluh kepada saya terkait tugas kuliahnya, yang tidak sesuai dengan kemauannya saat mendaftar kuliah," tutur Aan Setiawan.

Fenomena ini menunjukkan betapa pentingnya menghadapi stres karena ini bukan hal mudah jadi kita harus mengantisipasi ataupun jika kita mengalami stres yang tidak terlalu berat dapat melakukan beberapa hal sederhana seperti membuat jadwal dan mempriotaskan tugas tugas yang memiliki deadline lebih awal dan tugas yang sekiranya masih mudah. Olahraga dengan teratur juga dapat mengurangi stres tidak perlu olahraga yang berat. Hanya dengan olahraga ringan seperti lari santai pada pagi hari saat libur ataupun sebelum pergi kuliah. Walau kita adalah orang yang jarang sekali berbicara ataupun introvert tetap saja kita harus berkomunikasi dengan orang lain karena itu sangat penting dalam kehidupan perkuliahan memang awalnya terasa sangat sulit tetapi itu adalah awal dari semua kebahagian. Karena mendapatkan teman setidaknya kita dapat berbincang dan dapat membantu dalam mengerjakan tugas ataupun untuk bercerita tentang masalah kita. Karena sifat manusia itu sendiri adalah mahluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri. Jalan jalan sendiri atau meetime juga dapat mengurangi stres agar tidak penat terhadap tugas tugas kuliah atau melakukan selfreward. Jika merasa semua itu tidak berpengaruh lebih baik mencoba pergi ke dokter atau konselling karena takutnya mengalami stres yang tidak dapat ditangani oleh sendiri.

Ketika seseorang berada pada fase remaja dan mengalami stres itu adalah hal yang wajar. hanya saja kita harus bisa mengelola stres agar tidak melakukan hal yang tidak baik seperti bunuh diri. Oleh karena itu kita harus mempersiapkan semuanya sebelum memasuki fase rawan stres yaitu fase remaja. Tetapi bila sudah mengalami stres kita dapat melakukan hal hal yang dapat mengurangi stres seperti mencari teman ataupun berolahraga. Jika kita sudah merasa tidak kuat sebaiknya meminta pertolongan kepada ahlinya tidak perlu merasa malu untuk mencari bantuan karena stres ini penyakit yang tidak mudah ditangani.

Referensi

https://ejurnal.politeknikpratama.ac.id/index.php/Detector/article/download/4378/4445/14793

https://regional.kompas.com/read/2024/01/24/134625978/mahasiswi-di-palangkaraya-diduga-bunuh-diri-karena-stres-tugas-kuliah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun