Perlukah Study Tour atau Darmawisata diadakan?
Â
  Sudah menjadi sebuah pertanyaan dan momok di masyarkat saat ini tentang acara Darmawisata yang seringkali dilakukan di sekolah sekolah dan sudah menjadi kultur budaya untuk acara pelepasan murid murid setelah berhasil menyelsaikan pembelajaran. Maka pertanyaan besar bagi para Orang Tua saat ini perlukah Darmawisata/Study Tour diadakan? Melihat Beberapa Kasus Kecelakaan yang terjadi akhir akhir ini melibatkan siswa dan siswi tercinta?
Mari kita lihat dari berbagai aspek, Darmawisata / Study tour merupakan bagian dari pembelajaran tentang sebuah perjalanan, kebahagiaan, serta momentum perpisahan di setiap acara pelepasan. Seringkali moment moment haru penuh emosional terjadi diacara perpisahan Dimana para murid murid setelah ini mereka akan menempuh lika liku, tantangan kehidupan, realitas dunia, dan memulai lembaran baru dengan lingkaran pertemanan yang baru juga. Tentu saja acara perpisahan seringkali mengundang pertanyaan dimanakah tempat yg cocok untuk mengekspresikan emosi? Maka dari itu Study tour adalah jawaban yg tepat bagi mereka, Dimana dengan moment moment seperti ini mereka bisa melepas penat nya belajar, mengekspresikan kebahagiaan dan meluapkan emosi yg kelak hanya menyisahkan kepingan kepingan kenangan yang teringat jelas di memori.
  Mengenai Dampak Negatif tentu saja Darmawisata/Study Tour seringkali membutuhkan biaya lebih diluar biaya sekolah, tentu saja untuk kalangan ekonomi menengah kebawah merupakan sebuah beban tersendiri. Belum lagi dampak dan resiko seperti Kecelakaan yang terjadi akhir akahir ini. Mari kita tengok tragedy 20 tahun silam tragedy paiton 8 Oktober, 2003 tragedy yang teringat jelas yang melibatkan SMK Yayasan Pembina Generasi Muda (Yapemda) Sleman, Yogyakarta, yang melakukan darmawisata ke Bali. Dimana bus itu mengalami kecelakaan dan terbakar menghanguskan armada serta  para penumpang darmawisata. diketahui jumlah Korban meninggal dunia 57 orang, terdiri dari 54 siswa, dua guru, dan satu pemandu wisata. Tragedy ini menjadi tamparan keras bagi Dunia Transportasi di Indonesia serta mengubah wajah Transportasi di Indonesia tentang pentingnya Keselamatan, pintu darurat serta alat pemecah kaca yang ada di setiap armada bus sampai saat ini, Tentu saja moda Transportasi makin hari makin lebih mengutamakan keselamatan serta kenyamanan Dimana bisa akita lihat Perusahaan Perusahaan Transportasi berlomba lomba memberikan kualitas pelayanan yang baik bagi paran penumpang agar bisa lebih menikmati perjalanan nya.
 Disisi lain peran Darmawisata mampu memberikan dampak signifikan tehadap ekonomi bagi para penduduk lokal dia area tempat wisata, belum lagi dalam prmosi budaya dan produk lokal yang khas yang hanya bisa ditemui di area area Kawasan tempat wisata, serta menjadi stimulus untuk menumbuhkan Pembangunan infrastruktur di area area Kawasan wisata.
Mengacu pada PERDA (Peraturan Daerah) Tangerang Selatan 400.3.5/4208-DISDIKBUD tentang Larangan Kegiatan Study Tour/ Widya Wisata/ Study Lintas Kurikulum pada Satuan Pendidikan Jenjang PAUD, TK, SD, dan SMP di Lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang Selatan tertanggal 13 Mei 2024.
Setelah tragedy Kecelekaan maut yang memilukan melibatkan SMK Lingga Kencana, Pemerintah Kota Tangerang Selatan menghimbau agar kegiatan Study Tour/Darmawisata ditiadakan dan jika kegiatan itu tetap berjalan pihak penyelenggara  harus berkordinasi dengan dinas Pendidikan dan kebudayan kota Tangsel, (Dalam Batasan diadakan namun dengan Batasan masih di area Tangerang).
Tentu saja dengan larangan tersebut banyak sekali Pro dan Kontra Terkait Kegiatan yang sudah masuk menjadi bagian kultur budaya, Melahirkan Dinamika baru, banyak Para wali murid menganjurkan agar kegiatan perpisahan diadakan di area lingkup sekolah, agar terkesan lebih aman dan praktis, disisi lain juga menghemat pengeluaran anggaran juga.
Namun dengan Batasan tersebut juga perputaran roda ekonomi dalam sektor Pariwisata akan menurun, secara garis besar kegiatan darmawisata menjadai bagian penting dalam perputaran roda ekonomi oleh para penduduk local yang menggantungkan mata pencahariaan nya dengan cara berjualan disekitaran tempat wisata.
Lalu bagaimana Solusi terbaik dalam menengahi permasalahan ini,