Mohon tunggu...
Andika Hutagalung
Andika Hutagalung Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Medan

Hobi Badminton

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Peran serta Dampak Coding bagi Anak Usia Dini

19 Mei 2023   12:00 Diperbarui: 19 Mei 2023   12:04 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pada Era Industrial 4.0 membawa masyarakat Indonesia kepada mindset teknologi yang meliputi berbagai aspek kehidupan. Teknologi saat ini bukan lagi hal yang baru bagi masyarakat yang dalam kehidupannya tidak dapat terlepas dari maraknya fasilitas teknologi seperti: komputer, gadget, dan internet (Firmansyah., dkk.,2020). Di era indusrtri 4.0 saat ini, setiap anak dituntut untuk bisa melek teknologi. Namun yang sering kita temukan, anak-anak usia dini lebih familiar hanya sebagai konsumen teknologi. Salah satu permasalahan yang sering muncul adalah banyaknya anak-anak di usia dini sudah kecanduan game, yang mana kebiasaan ini kurang baik. Kecanduan bermain game dapat menyebabkan anak mengalami gangguan konsentrasi. Sebenarnya, ketertarikan anak terhadap teknologi ini tidak selalu berdampak buruk. Banyak hal positif yang bisa kita manfaatkan dengan kemajuan teknologi ini. Salah satunya dengan mengajarkan anak bahasa pemrograman atau coding (Santoni, Prasvita, dan Adrezo, 2021).

Coding sangat perlu diajarkan di dalam jenjang pendidikan sebab hampir semua pekerjaan di abad 21 membutuhkan teknologi sebagai media pendukung dalam pelaksanaan pekerjaan yang lebih efektif artinya kompetensi yang harus dimiliki semua orang di abad ini semakin meningkat termasuk anak usia dini (Harahap  & Eliza, 2022). Menurut Mayar (2019) anak usia dini adalah sosok yang sangat membutuhkan stimulasi secara maksimal dalam proses pertumbuhan dan perkembangan karena pertumbuhan dan perkembangan pada anak usia dini terjadi secara pesat. Anak usia dini adalah periode penting di mana anak-anak menemukan dunia mereka saat bermain, mereka memperoleh pengetahuan baru melalui pengalaman mereka (Suhendro, 2022). Pada usia ini potensi anak dapat dikembangkan dengan maksimal karena pada usia inilah anak dalam periode emas. Masa ini bersifat krusial karena perkembangan anak berlangsung amat pesat (Hewi & Shaleh, 2020).

Pendidikan Anak Usia Dini di abad 21 sudah perlu mengetahui cara memperkenalkan literasi baru berupa coding yang diajarkan sejak usia dini sebab Pendidikan Anak Usia Dini sangat penting untuk kualitas pengalaman anak (Eliza, 2013). Hal ini dapat diartikan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini masa kini memahami coding sebagai literasi baru yang berguna untuk mengaktifkan cara berpikir baru dan cara baru untuk berkomunikasi dan cara untuk mengekspresikan ide. Melalui coding anak-anak memiliki literasi computational agar dapat membentuk anak menjadi produser dan bukan hanya konsumen dari artefak digital. Pentingnya pembelajaran coding mempengaruhi Indonesia untuk ikut meningkatkan mutu pembelajaran sehingga pada tahun 2020 Kemendikbud meluncurkan program pembinaan penguatan kompetensi dan pengelolaan implementasi literasi dasar dalam menyiapkan generasi abad 21 melalui berbagai pendekatan dan diversifikasi kurikulum PAUD yang dapat dijalankan oleh sekolah melalui pengimplementasian pembelajaran coding (Direktorat Pembinaan PAUD, 2020b). 

Penerapan pembelajaran coding di sekolah sudah perlu dikuasai oleh guru sebab coding mendukung kemampuan tingkat tinggi untuk semua orang seperti berpikir kreatif, bertanya, pemecahan masalah dan berpikir kritis yang dianggap penting dalam lingkup kemampuan di abad ke-21 terhadap literasi computational. (Harahap  & Eliza, 2022). Computational thinking muncul sebagai keterampilan penting dalam pembelajaran coding. Sebagai keterampilan baru, teori terhadap cara dalam mempraktikkannya pun bervariasi. (Harahap  & Eliza, 2022). Adapun kegiatan penerapannya memiliki beberapa cara yaitu penerapannya menggunakan komputer atau teknologi informasi dan komunikasi (TIK) disebut coding plugged, kegiatan pembelajaran coding tanpa menggunakan perangkat komputer disebut coding unplugged dan kegiatan pembelajaran coding dengan menggunakan komputer juga tanpa komputer disebut coding plugged-unplugged (Direktorat Pembinaan PAUD, 2020a). Dengan variasi dalam pelaksanaannya artinya semua sekolah dapat melaksanakan program pembelajaran coding yang disesuaikan dengan fasilitas pendukung yang dimiliki sekolah dan inovasi dalam pelaksanaannya sehingga kompetensi computational thinking anak dapat distimulasi sejak dini (Harahap & Eliza, 2022).

Berdasarkan keunggulan dari pembelajaran coding ini maka pengenalan pembelajaran coding ini perlu diajarkan kemampuan computational thinking sejak dini sebagai kemampuan yang dapat dipergunakan anak dalam kehidupannya sehari-hari untuk menyelesaikan masalah. Menstimulasi kecakapan anak bukan hanya sekedar menggunakan perangkat digital namun kemampuan berpikir secara computational thinking yang memiliki cara memahami, langkah-langkah kinerja otak dalam meningkatkan kognisi anak sejak dini (Harahap & Eliza, 2022).

A. PENGERTIAN CODING

Coding secara harfiah berkaitan dengan intruksi intruksi yang difahami dan dijalankan oleh computer. Secara sederhana pengertian coding ialah cara manusia berkomunikasi dengan computer dengan menciptakan perangkat lunak atau alat yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah. Coding merupakan kegiatan yang berkaitan dengan menulis atau merangkai suatu perintah yang dapat dibaca oleh manusia berdasarkan syntax (aturan penulisan) dalam bahasa pemrograman tertentu, yang kemudian dikonversikan menjadi kode-kode yang dapat dimengerti oleh mesin.

Pengenalan coding (pemrograman) dasar pada usia anak sekolah dasar ini memiliki tujuan untuk mengenalkan konsep dasar pemrograman sedini mungkin dimana diharapkan bahwa dengan semakin dini pemahaman mereka terhadap coding maka usaha-usaha lainnya yang diperlukan untuk ke tahap pengembangan selanjutnya bisa dimulai dari waktu sedini mungkin. Sehingga setelah mereka nanti memasuki ke tahap bangku pendidikan berikutnya sampai tingkat atas dan tinggi, mereka telah mengerti langkah-langkah dasar yang harus dilakukan.

Pembelajaran coding berkaitan erat dengan computational thinking (berfikir komputasi), yaitu cara berfikir yang terstruktur dalam mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah (problem solving). Beberapa kegiatan dan keterampilan yang berkaitan dengan berfikir komputasi adalah: a). dekomposisi (decomposition), Yaitu memecah mecah masalah menjadi bagian bagian lebih kecil, sehingga masalah besar dapat diselesaikan dengan mudah; b). Pengenalan pola (pattern recognition), yaitu memcari persamaan dan perbedaan dalam masalah yang dihadapi dengan tujuan mengenal pola pola yang ada, yaitu memecah mecah masalah menjadi bagian bagian lebih kecil, sehingga masalah besar dapat diselesaikan dengan mudah; c). Abstraksi (Abstraction), yaitu focus hanya pada masalah utama dan mengabaikan informasi yang  kurang penting/tidak berkaitan. Secara khusus tujuan pembelajaran coding adalah: 

1). Menanamkan sikap terkait coding sejak usia dini dalam rangka penguatan kompetensi literasi dasar sebagai pijakan dalan                         mewujudkan keperibadian pancasilais selaras dengan tujuan pendidikan nasional;
2). Menanamkan pengetahuan terkait coding sejak usia dini dalam rangka penguatan
      kompetensi literasi dasar sebagai pijakan dalam mewujudkan kepribadian pancasilais selaras dengan tujuan pendidikan nasional; 3). Menanamkan keterampilan terkait coding sejak usia dini dalam rangka penguatan kompetensi literasi dasar sebagai pijakan dalam
      mewujudkan keperibadian pancasilais selaras dengan tujuan pendidikan nasional.

B. MANFAAT CODING BAGI ANAK USIA DINI

Coding sangat bermanfaat bagi Anak Usia Dini untuk melatih dan juga mengasah kreativitasnya dalam berpikir. Selain itu, coding juga dapat melatih nalar, logika dan juga konsep pemikiran Anak, supaya anak-anak dapat berpikir dan bergerak dengan kreatif dalam membuat program baru. Selain dapat membantu untuk berpikir lebih kreatif dalam menyelesaikan sebuah permasalahan yang mereka hadapi, coding juga dapat meningkatkan rasa kepercayaan diri pada Anak. Bisa kita bayangkan bagaimana jika anak-anak yang berusia 7-12 tahun sudah belajar coding dan dapat menciptakan sebuah program. Keberhasilan tersebut tentu akan memberikan anak-anak rasa kepercayaan diri yang tinggi. Selain itu, coding juga mengajarkan anak-anak untuk memiliki kegigihan, kesabaran, ketekunan dan rasa berani yang tinggi dalam mencoba hal baru.

C. DAMPAK CODING BAGI ANAK USIA DINI
Belajar coding atau pemrograman pada usia dini memiliki dampak yang sangat positif bagi anak-anak. Berikut adalah beberapa dampak yang dapat timbul dari belajar coding pada anak usia dini:
1. Pengembangan Kemampuan Berpikir Logis: Coding melibatkan proses berpikir logis dan analitis. Saat anak belajar coding, mereka       akan belajar memecahkan masalah dengan langkah-langkah berurutan. Ini membantu mengembangkan kemampuan berpikir logis     mereka, sehingga mereka dapat menerapkan pola berpikir ini dalam situasi kehidupan sehari-hari.
2. Kreativitas dan Kemampuan Inovasi: Coding juga melibatkan elemen kreatifitas. Anak-anak diajarkan untuk berpikir out-of-the            box dan menemukan solusi yang unik. Mereka dapat mengaplikasikan imajinasi mereka untuk menciptakan program, game,
     atau aplikasi yang menarik dan bermanfaat. Ini membantu mengembangkan kemampuan inovasi mereka.
3. Peningkatan Kemampuan Problem Solving: Coding melibatkan pemecahan masalah yang terstruktur. Anak-anak diajarkan                        bagaimana menguraikan masalah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan mencari solusi untuk setiap bagian tersebut. Proses
    ini membantu anak-anak mengembangkan kemampuan problem solving yang penting dalam berbagai aspek kehidupan.
4. Peningkatan Kemampuan Matematika: Coding dan matematika memiliki hubungan yang erat. Saat belajar coding, anak-anak                  harus memahami konsep-konsep matematika seperti pola, logika, pengukuran, dan perhitungan. Ini dapat memperkuat                            pemahaman mereka tentang matematika secara keseluruhan.
5. Kemandirian dan Ketekunan: Coding sering kali melibatkan percobaan dan kesalahan. Anak-anak akan menghadapi tantangan               dalam menyelesaikan masalah dan menemukan kesalahan dalam kode yang mereka tulis. Proses ini mengajarkan mereka
    untuk menjadi mandiri, berani mengambil risiko, dan tidak mudah menyerah. Mereka akan belajar untuk tetap gigih dan mencari         solusi bahkan ketika menghadapi kesulitan. 

6. Pemahaman Teknologi: Di era digital saat ini, pemahaman teknologi menjadi sangat penting. Belajar coding membantu anak-anak      memahami bagaimana teknologi bekerja dan memberikan dasar yang kuat untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi di          masa depan.
7. Kolaborasi dan Komunikasi: Coding juga melibatkan kolaborasi dalam tim. Anak- anak belajar bekerja sama, berbagi ide, dan                    berkomunikasi dengan rekan mereka saat mereka bekerja pada proyek-proyek coding bersama. Ini membantu mengembangkan
     kemampuan kolaborasi dan komunikasi sosial mereka. Dalam keseluruhan, belajar coding pada usia dini memberikan manfaat                jangka panjang bagi perkembangan anak-anak. Ini membantu mengembangkan berbagai keterampilan intelektual, kreatif, dan              sosial yang penting dalam kehidupan mereka.


D. PENGARUH CODING BAGI ANAK USIAN DINI

Pengaruh coding menjadikan Si Anak dapat memecahkan masalah dengan cara baru karena permainan dalam komputer menggunakan bahasa pemrograman visual yang akan melatih logika dan konsep berfikir Anak sehingga Anak terbiasa untuk memecahkan masalah secara sistematis. Anak dapat lebih cerdas dalam menggunakan teknologi yang dimana zaman sekarang teknologi sudah semakin canggih dan untuk melakukan sesuatu atau mendaftar sesuatu banyak menggunakan sistem teknologi. Oleh karena itu, alangkah baiknya jika skill coding atau pemrograman dipelajari sejak dini agar mereka dapat lebih mudah untuk berbaur dan terbiasa dengan teknologi yang berkembang semakin pesat dari masa ke masa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun