Mohon tunggu...
Andika Saputra
Andika Saputra Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis Amatir

Penikmat sejarah, politik, dan sosial

Selanjutnya

Tutup

Financial

Menyingkap Tabir Kehidupan di Bawah Bayang-bayang Kapitalisme

1 Agustus 2023   21:06 Diperbarui: 1 Agustus 2023   21:21 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aroma Sekuleristik Menyengat
Kapitalisme selalu bergandengan  dengan sekulerisme dimanapun berada, karna liberalisasi aspek kehidupan menjadi dasar pemikiran daripada kapitalisme. Sekulerisme secara sederhana ialah paradigma berfikir tentang kehidupan yang liberal jauh dari belenggu atau rantai agama. Ajaran agama dipandang sebagai hal yang bersifat privat tidak boleh mengatur ruang-ruang publik seperti ekonomi, sosial, pendidikan, politik, industri-industri perdagangan dan lain-lain. Dalam konsep sekuleristik agama disimbolkan sebagai kelengkapan identitas untuk mempermudah administrasi bernegara.    

Bau amis nilai-nilai sekuleristik yang ditampilkan dalam lingkaran ekosistem kapitalisme itu terlihat jelas dalam berbagai sektor.

Analisa Islam terhadap Kapitalisme
Islam adalah agama yang telah Allah sempurnakan dengan seperangkat aturan. Kaum muslimin dimuliakan oleh Allah dengan Islam setelah sebelumnya terombang-ambing diatas kejahiliyahan dan kegelapan. Dengan kehadiran Nabi Muhammad SAW dan diturunkannya Al qur'an maka tuntaslah risalah kenabian kepada ummat manusia secara berantai. Sempurnalah ajaran agama Allah yang termaktub seluruhnya dalam Alqur'an yang mulia.

  Dalam hal ini kapitalisme adalah musuh bagi Islam karna membatasi peredaran harta hanya untuk segelintir kaum saja, Islam mengajarkan agar kekayaan itu terdistribusi untuk semua orang dan disetiap harta yang dimiliki itu terdapat hak orang lain. 

Juga Islam memandang pengelolaan sumber daya alam oleh swasta adalah haram karna kepemilikan sumber daya alam adalah bersifat umum tidak boleh diprivatisasi dan diperjual belikan oleh individu. Sebagaimana hadist rasulullah Kaum Muslim berserikat dalam tiga perkara yaitu padang rumput, air, dan api". (HR. Abu Dawud dan Ahmad). Hadits tersebut menyatakan bahwa kaum Muslim (manusia) berserikat dalam air, padang rumput, dan api. Dan bahwa ketiganya tidak boleh dimiliki oleh individu. Lalu bagaimana pemanfaatan ketiga unsur bumi itu? Negara lah yang seharusnya menjadi pihak fasilitator yang memproduksi sumber daya alam itu untuk kemaslahatan ummat bukan individu atau swasta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun