Mohon tunggu...
Andika Saputra
Andika Saputra Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis Amatir

Penikmat sejarah, politik, dan sosial

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Refleksi 3 Maret 1924

10 Maret 2022   23:15 Diperbarui: 10 Maret 2022   23:25 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salam Kematian seluruh ideology kufur, Salam kebangkitan islam. Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh…

Pada 3 Maret 2022, Dunia masih sama dengan siklusnya. Manusia sibuk dengan aktifitasnya. Bangun pagi berangkat kerja  mencari makan untuk keluarga. 

Di tanggal itu saya tiba-tiba terhentak mengingat-ingat sesuatu, serasa ada yang saya lupakan. Sepertinya di tanggal 3 maret kemarin ada sebuah peristiwa penting yang lupa saya kenang. saya renungkan kembali dalam-dalam, apa ada yang salah dengan tanggal itu. benar saja, ingatan saya kembali terhimpun dalam potongan-potongan puzzle. seakan-akan saya hadir dalam momentum tragis tersebut.

 Tragedi suram yang menjadi awal petaka bagi dunia. Akar dari seluruh problematika yang terjadi dan melahirkan polemik panjang. Bertepatan pada tanggal 3 Maret 1924 Khilafah Islamiyyah runtuh. 

Hanya kenangan yang tertinggal untuk diceritakan kepada anak-anak cucu. Hari berkabung yang seharusnya di tangisi oleh ummat islam, yang kata para ulama kontemporer “setelah ketiadaan Khilafah ini maka,ummat islam hidup seperti anak ayam tanpa induk.” 

Mengutip buku malapetaka runtuhnya khilafah oleh abdul qodim zallum ia menyatakan "Hal ini berawal dari Eropa yang mulai mengubah strategi perang fisik yang selalu kalah melawan kaum muslim, menjadi perang pemikiran."

Berakhirnya Hegemoni Islam

Sebagaimana yang diketahui, Islam dalam perjalanan sejarahnya memiliki segudang kejayaan yang tak bisa didiskusikan dalam ruang terbatas yang memakan waktu satu jam sampai dua jam. 

Artinya, kegemilangan yang ditorehkan oleh ummat islam dulu terlalu banyak sehingga tidak ada kata yang patut untuk di ucapakan selain takjub dan kagum. Peradaban yang dibangun oleh islam telah menjadi mercusuar peradaban dunia yang menarik manusia  berbondong-bondong untuk datang. 

Dari seluruh dimensi, islam menang dan jauh mengungguli bangsa-bangsa yang ada. Kedigdayaan ini menelurkan stigma bahwa “Peradaban islam adalah kekuatan absolut yang besar dan tak terkalahkan.” Berjejeraran Pemimpin-pemimpin sholeh dan tangguh menjadi alasan mengapa dunia mengakui kekuatan kaum muslimin. 

Sistem dan ideology iman tertanam kuat di hati ummatnya. Ideology islam menjadi paradigma berfikir sehingga dari hal tersebut lahir Peradaban yang besar dan menjadi role model dunia.

Namun prestasi dan kemanisan tersebut harus kita terima dengan dada penuh sesak saat dihadapkan kepada realitas bahwa, di tanggal 3 Maret 1924, pada hari jahannam itu Khilafah islamiyyah telah memasuki era kejatuhannya. 

Secara resmi oleh Kemal Attaturk, Negara khilafah dibubarkan secara paksa, khalifah di lengserkan dan diproklamirkanlah Negara sekuler Republik Turki,dan hal ini merembes ke seluruh dunia islam. Proyek sekulerisasi besar-besaran berhasil ditanamkan di setiap negeri-negeri muslim.

Menilik kembali sedikit, Kejatuhan tersebut dilatar belakangi oleh beragam faktor, dan itu tidak luput dari usaha orang-orang kafir untuk menggulingkan pemerintahan islam. 

Mengutip apa yang dikatakan oleh Eugene rougen di dalam bukunya ”The Fall Of Khilafah”  Setelah kekalahannya di Perang dunia 1, Khilafah dituntun untuk melakukan pembagian wilayahnya ke tangan sekutu.  Mereka harus melepaskan seluruh wilayah arab, Kemudian wilayah Anatolia Barat yang terletak di Eropa, serta beberapa kota penting untuk berada di bawah kendali sekutu secara de facto.

 Maka kita saksikan wilayah-wilayah kaum muslimin di bagi-bagi menjadi Negara-negara kecil yang menganut kebigotan bangsa yang sangat akut. Karnanya, wajar apabila kita hanya terdiam dan tak berkutik disaat muslim mendapatkan perlakuan diskriminatif dan dtindas oleh Negara-negara kafir imperialis.

SETELAH MENGHENINGKAN CIPTA, LALU APA?

Allah swt berfirman ”Perhatikanlah sejarahmu, untuk masa depanmu.” Ini adalah sejarah kita dan berimplikasi terhadap masa mendatang. sebuah Fakta yang bisa terelakkan bahwa, kekuasaan islam telah jatuh dan berganti dengan berkuasanya orang-orang kafir di muka bumi. Mereka berbuat kerusakan dan makar, Menyebarkan ketakutan dan terror terhadap ummat islam. Lalu demikian, bagaimana? Apakah kita hanya duduk terdiam di sofa yang empuk sembari menikmati secangkir kopi lalu menulis di akun media social kita tentang keruntuhan khilafah islamiyah, Lalu meratapinya?

Jangan menjadi cengeng! Itu bukan sikap seorang petarung, hal tersebut tidak akan membuat Khilafah kembali berdiri, Hal yang paling konkret kita lakukan adalah mempropagandakan bisyarah nubuwwah nabi Muhammad yang bunyinya kurang lebih” kemudian akan tegak kembali khilafah diatas manhaj kenabian.” Menjelaskan kepada ummat akan urgensi kekhilafahan islam dan mengagitasi ummat untuk kembali kepada fikrah islam sejati lalu bersama-sama memperjuangkan kembalinya kehidupan islam… Takbir!!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun