Mohon tunggu...
Andika Bagus
Andika Bagus Mohon Tunggu... Dosen - Adalah seorang penulis media masa

Penulis artikel media masa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengabdian Dosen UM: Pengolahan Sampah Plastik Menjadi Bernilai Jual

11 September 2023   09:26 Diperbarui: 11 September 2023   11:58 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Permasalahan global yang hingga kini belum terselesaikan adalah volume sampah yang jumlahnya terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk (Salsabila & Najicha 2020). Penggunaan plastik dalam kehidupan manusia semakin lama semakin meningkat. Peningkatan pemanfaatan plastik ini terjadi karena plastik bersifat ringan, praktis, ekonomis dan dapat menggantikan fungsi dari barang-barang lain (Paeno, dkk, 2020). 

Sifat praktis dan ekonomis ini menyebabkan plastik sering dijadikan barang sekali pakai, sehingga semakin banyaknya penggunaan perlengkapan dari bahan plastik tersebut, menyebabkan semakin banyak pula sampah-sampah plastik (Utami & Ningrum, 2020). Hal inilah yang menyebabkan jumlah sampah plastik meningkat terus menerus dan menyebabkan masalah lingkungan yang serius. juga pengelolaan sampah plastik yang kurang maksimal.Salah satu desa yang masih mengalami keterbatasan dalam pengelolaan platik adalah desa Sumberdem.

Desa Sumberdem, yang terletak di Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang, menghadapi masalah serius terkait pengelolaan sampah plastik. Akumulasi sampah plastik tidak hanya merusak estetika dan kesejahteraan lingkungan, tetapi juga menimbulkan risiko kesehatan publik dan ekosistem. Di sisi lain, potensi ekonomi kreatif yang dapat dihasilkan dari pengolahan sampah plastik seringkali belum tergali secara optimal. Salah satu hambatan utama dalam pengelolaan sampah plastik adalah kurangnya teknologi yang efisien dan ekonomis. 

Berdasarkan dengan hal itu, tim dosen pengabdian kepada masyarakat Universitas Negeri Malang (UM) mendesiminasikan Mesin penghancur plastik atau "Crusher Machine" dapat menjadi solusi teknologi yang memungkinkan pengolahan sampah plastik menjadi produk bernilai ekonomi tinggi, seperti biji plastik yang dapat digunakan sebagai bahan baku industri. Pengolahan sampah plastik tidak hanya berdampak pada peningkatan kualitas lingkungan, tetapi juga membuka peluang ekonomi kreatif. Dari biji plastik yang dihasilkan, berbagai produk inovatif dan kreatif dapat diciptakan, seperti furnitur, aksesoris, dan bahkan bahan bangunan, yang memiliki potensi pasar yang luas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun