Kemudian saya mulai menyampaikan maksud dan tujuan bertamu, untuk menawarkan asuaransi jiwa, berikut manfaatnya untuk jaminan hidup sendiri dan keluarga, tiba tiba saja si Om bilang "terima kasih nak Andika, cuma saya khan sudah tua, sepertinya sudah tidak begitu perlu lagi asuaransi jiwa, Om juga kan Cuma PNS",kata Om Akbar.
Sepertinya kesalah besar saya waktu itu adalah saya menimpali tanggapan Om Akbar dengan mengatakan "Khan tante masih muda" ....... Hehe.
Si Om tampaknya agak tersentak dengan jawaban saya itu dan kemudian diam. Mungkin dalam hatinya ini anak muda tahu apa dengan istri saya yang masih cantik dan tampak muda. Nyatanya memang begitu. Waduh, bagaimana ini.
Karena Om Akbar tampaknya sudah tidak mau melanjutkan pembicaraan lagi dan saya tersipu malu karena diplototin, ya sudah saya minta pamit.
Setelah itu , Cuma satu bulan setelah selesai pelatihan dan praktek lapangan, saya pamit mundur dari perusahaan, malu juga terima uang harian tapi tidak ada hasilnya.
Saya putuskan, sudah lebih baik kuliah saja dulu sampai selesai.
Dua tahun kemudian saya selesai kuliah tepat waktu dan tidak lama berselang, saya langsung mendapat pekerjaan sesuai dengan ilmu pengetahuan yang saya pelajari di bangku kuliah.
Sekedar pengalaman, mohon dimaafkan jika ada kata yang tidak berkenan dalam cerita nyata ini. Terimakasih.
Salam sukses dari Jakarta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H