Indonesia, Malaysia dan Abu Gosok Dari dulu sampai sekarang, masih banyak orang Indonesia menggunakan " abu gosok" untuk mencuci peralatan yang kotorannya sulit dibersihkan, misalnya wajan, dandang, periuk dan banyak lagi, tidak cukup dengan sabun, karena sulit di buat bersih. [caption id="attachment_224458" align="aligncenter" width="448" caption="oleh oleh telur asin brebes, dibuat menggunakan abu gosok, foto asli andika"][/caption] Saya empat tahun di Malaysia tidak pernah melihat ada orang sana mencuci alat alat sulit mereka dengan abu gosok, tidak pernah jumpa dan juga tidak pernah melihatnya, mungkin saja banyak orang Malaysia tidak tahu apa itu abu gosok, karena ada yang bingung jika saya menyebutkan abu gosok, katanya menghina, hahahaha. menghina siapa, kalau tidak pake abu gosok karena bisa membuat rusak alat alat sulit, ya sudah  tidak apa, jika di Indonesia abu gosok dibuat untuk bersih bersih kotoran sulit dibersihkan. Padahal yang namanya abu gosok seperti ditulis wikipedia adalah limbah benda yang dibakar, umumnya dari kulit padi atau tumbuh tumbuhan lain, yang sisanya dalam bentuk abu untuk digosok gosok pada alat sulit dibersihkan tadi. Coba perhatika pengertian abu gosok dari wikipedia diabaeah ini "Abu gosok merupakan limbah pembakaran atau abu dari tumbuhan, biasanya berasal dari sekampadi. [1]. Abu gosok banyak digunakan untuk mencuci alat-alat rumah tangga, terutama untuk menghilangkan noda hitam pada bagian bawah panci atau wajan. Hal ini dimungkinkan karena abu gosok mengandung kalium, zat yang terkandung dalam sabun cair." Berikut contoh  penggunaan abu gosok selain untuk gogok gosok alat sulit, juga digunakan untuk buat telur asin yang banyak dibuat di jawa dan diamana mana saja di Indonesia, Asyik, yuk gossok gossok terus, biar bersih. Gossok gossok terus yuk, hehe [caption id="attachment_224459" align="aligncenter" width="448" caption="ole oleh telur asin brebes masih dalam bungkusnya, foto asli andika"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H