Mohon tunggu...
andika
andika Mohon Tunggu... Administrasi - Pria biasa

hanya orang biasa, bukan siapa siapa juga\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Yuk Belajar dari Malaysia

25 Januari 2011   04:24 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:13 1931
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_85562" align="alignleft" width="300" caption="tempat pembelian tiket di TBS - BTS kuala lumpur yang canggih, foto rudi esape"][/caption]

[caption id="attachment_85561" align="alignleft" width="300" caption="Ruang untuk umum di TBS - BTS yang modern dan megah, foto rudi esape"]

12959287621957959244
12959287621957959244
[/caption]

[caption id="attachment_85553" align="alignleft" width="300" caption="TBS - BTS terminal bus terpadu baru di kauala lumpur, foto mycon.my"]

12959275201780411692
12959275201780411692
[/caption]

[caption id="attachment_85549" align="alignleft" width="300" caption="TBS-BTS terminal bus terpadu untuk selatan semennjung, foto mycon.my"]

12959273701438163672
12959273701438163672
[/caption]

Malaysia memang merencanakan menjadi negara maju pada tahun 2020, maka pembangunan digalakan disegala bidang, walaupun belum merata rata, tetapi oke-lah, pembangunan prasarana transportasi yang salah satunya perlu mendapatkan keutamaan, baik transportasi darat -jalan - jembatan dan jalan tol - kereta api, laut dan udara tampak maju pesat, paling tidak di Kuala Lumpur dan sekitanya yang membuat Malaysia sepertinya, wah sekali saat ini, jika kita suatu saat berkunjung ke Kuala Lumpur

Pembangunan prasarana dan sarana transportasi itu memang membanggakan malaysia, jalan tol mulus, walaupun baru utara - selatan yang sudah oke, pembangunan jalan tol memang belum semuanya, belum menjangkau kearah timur semenanjung lainya, seperti ke Kelantan dan Trengganu, jalan jalan di kedua negeri ini masih biasa biasa saja.

Terminal dan stasiun dibangun, cuma terkadang pembangunan prasara dan sarana transportasi ini ujung ujungnya akan membebani masyarakat pengguna transpotasi juga, terminal bus modern dibangun, seperti yang sudah jadi dan dioperasikan, terminal terpadu di Bandar Tasik Selatan ( BST) Kuala Lumpur untuk arah selatan semenanjung, di kenal dengan nama Terimal Bersepadu Selatan - Bandar Tasik Selatan ( TBS - BTS ) yang dibangun modern 6 tingkat, telah dibuka awal Januari 2011 yang baru lalu, tetapi pengusaha bus tidak mau memasuk-kan busnya kesana, karena setiap kali bus masuk bakalan dikenakan biaya masuk, yang ujung ujungnya akan dibebankan kepada pengguna jasa bus itu juga.

Penjualan tiket bus disentralisir, pengusaha bus tidak diperbolehkan menjual tiketnya sendiri, tetapi dilaksanakan oleh pengelola terminal, yang sudah pasti dengan menggunakan peralatan dan fasilistas modern akan megenakan juga biaya tambahan kepada pengusaha bus atau pengguna jasa transportasi bus, siapa mau.

Pengoperasian terminal bus terpadu TBS - BTS kemudian ditunda sampai dengan tanggal 15 Januari 2011 lalu dan diumumkam semua bus kearah selatan, harus sudah masuk TBS-BTS pada tanggal 16 Januari. Ditunggu tunggu bus tak datang datang juga ke terminal ini, karena belum ada kesepakatan antara pemerintah -pengelola terminal dan pengusaha bus. Tanggal 16 terlewati sudah.

Pihak berwenang mengumumkan lagi, pengoperasian TBS - BTS ditunda lagi sampai dengan tanggal 31 Januari 2011, sekarang sudah tanggal 25 Januari, sebentar lagi akan ada perayaan tahun baru cina - imlek, gong xie fa choi yang biasanya ramai di malaysia dan banyak orang pulang kampung, akan-kah bus bus itu masuk TBS- BTS, entahlah, mungkin saja ya, mungkin saja ditunda lagi. Bisa jadi.

Ada yang salah?

Pengusaha bus bilang di teve , salahnya, kami tidak diajak bicara, tetapi mau dikenakan biaya, jika cuma disuruh masuk saja tidak dikenakan biya apa apa dan pengusaha bus boleh menjual tiket sendiri, dengan senang hati, siapa tak suka. Ini tampak seperti kunci persoalannya.

Jadi, mari kita belajar dari dunia nyata, apa yang sudah dilakukan oleh malaysia, jangan main paksa, masyarakat pengguna jasa angkutan umumnya adalah rakyat kecil yang masih perlu disubsidi, apa lagi cuma bus, harus diajak bicara, kalau tidak dikasihlah gratis, siapa tak suka, ya enggak ya

salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun