Mohon tunggu...
andika
andika Mohon Tunggu... Administrasi - Pria biasa

hanya orang biasa, bukan siapa siapa juga\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jangan Irit Memotret

28 Mei 2010   10:12 Diperbarui: 6 Juli 2015   04:24 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Entah kapan mulainya, saya sudah lupa, tetapi sejak kecil saya memang suka kalau dipotret dan juga memotret. Setelah agak gedean sedikit, saya lebih suka memotret daripada dipotret. Saya banyak sekali menyimpian negatif film, yang sampai saat ini masih saya simpan dengan baik. Dulu jika jalan jalan agak jauh, saya suka membawa banyak negatif film, terkadang sampai 10 rol. Sekarang dengan foto digital, haha, semua urusan jadi mudah, bisa disimpan, bisa dihapus dan digunakan lagi. Jika lagi jalan saya suka bawa kamera saku dan apa saja yang menarik, saya potret. Teman teman saya ada yang heran, ngapain kamu foto foto gituan, yang penting satu dua saja, sebagai bukti jika kita sudah sampai disini, hehe. Saya tidak komen. Silahkan. Masih banyak teman teman yang difoto foto cuma dirinya sendiri, boleh siapa yang larang. Dulu saya diberitahu teman, katanya ada bedanya orang bule, maksudnya orang eropa dengan orang asia dalam hal potret memotret, katanya kalau orang eropa yang difoto gunungnya, pohonnya, sungainya. Nah katanya, jika orang asia, termasuk Indonesia lain lagi, yang difoto tetap gunung, pohon, kereta dan sungainya, tetapi semuanya itu menjadi latar belakang fotonya, hehe. Kalau sungai bagaimana? Ya orangnya nyemplung sungai dong katanya, gitu saja kok nanya, hehe Setelah saya sawang, sawang, tak saner saner, tak ruyo ruyo , lama lama apa yang dikatakan teman tadi bener juga ya. Ada satu lagi yang sering saya lakukan adalah memotre orang sedang berpotret, lucu lucu, hehe, tetapi pernah juga diomelin, hoyyoo, lho kok ikut ikutan motret, kata mereka, hus hus, hehe. Siapa sangka, saya bisa bertemu dengan orang terkaya di Malaysia awal bulan ini dalam suatu keramaian di kuala lumpur. Saya tidak tahu awalnya siapa dia, tetapi sepatu yang dipakainya menarik. Orang ini turun dari mobil mewah Lexus, tetapi waktu duduk dia goyang goyangkan sepatunya dan ternyata sepatu itu aus, tak jepret beberapa kali. Siapa dia? Ternyata orang yang saya jepret sepatunya itu, dua hari lalu diumumkan oleh Forbes com termasuk dalam 40 orang terkaya Malayasia. Tidak rugikan. Mau tahu lebih lanjut siapa?, baca dong tulisan saya hari ini "Orang Terkaya Malaysia" Yuk, tengok ya. [caption id="attachment_152221" align="alignnone" width="500" caption="si pemilik sepatu ini ternyata kemudian, salah satu oarang terkaya malaysia, foto rudi esape"][/caption] Jadi memotret tidak ada ruginya, lumayan bisa memotret orang terkaya Malaysia. Ge er lu, gitu saja seneng! Hehe, biarin. Bener enggak ne? Selamat sore selamat berlibur panjang Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun