Mohon tunggu...
andika
andika Mohon Tunggu... Administrasi - Pria biasa

hanya orang biasa, bukan siapa siapa juga\r\n

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Makan Malam Lem di Brunei, Asyik

1 Juni 2010   03:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:50 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan menumpang pesawat MAS saya, akhirnya sampai juga di  Bandar Seri Begawan - Brunei Darussalam kemarin sore dari Kuala Lumpur. Pesawat MAS memang terlambat terbang dan terlambat tiba di BD seperempat jam dari jadwal Dari Bandara Internasional Brunei Darusasalam saya langsung menuju hotel, istirahat sebentar langsung lihat sekeliling. Bandar Seri Begawan kunjungan saya yang kedua, setelah beberapa tahun lalau saya kesini juga. Tidak banyak perubahan berarti, masih saja pusat keramian BD ada disekitar Mal Brunei. Sepertinya inilah satu satunya pusat keraimain umum di Brunei. Sore itu mal tampak ramai orang, tua dan muda karena kemarin hari libur Angkatan Bersenjata Brunei Darussalam. Brunei memang libur panjang yang dimulai hari Jum'at minggu lalu, liburan Waisak. Asyik juga ya, hehe. Tadi malam saya diajak makan malam teman sini di rumah makan melayu dekat istana raja, restonya eksklusif dan sepi, selai kami berlima, hanya ada sepasang anak muda yang makan di resto itu, hehe......sepi Mahal dong? Hehe, yalah, tidak apa kan ada yang bayarin ini. Makan apa, kha Brunei Saya agak lupa namanya, kalau tidak salah tadi malam disebut "abuga", tetapi apalah namanya, saya beri nama "lem sagu", hoyyo. Makanan ini katanya banyak juga di Indonesia Timur, tetapi saya memang belum pernah makan. Saya coba tadi malam, makan lem sagu. [caption id="attachment_155136" align="alignleft" width="130" caption="lem sagu, makan malam brunei, foto rudi esape"][/caption] Lem sagu? Ya, makanan ini terbuat dari pohon sagu yang diambil saripatinya. Patinya yang sudah menjadi tepung dibuat makanan, persis sepeti lem sagu, asyik. Yuk Cobanya, yuk Dimakannya lauk apa dong?...hehe Lauknya, ternyata dalam bentuk sambal cair, ada beberapa macam, ada cabai hijau pakai jeruk, ada namanya saya lupa, sambal asam jawa dan ada dua macam lagi saya juga lupa namanya dan satu lagi yang saya doyan, sambal tempoyak, sedappnya. Makannya bagaimana? [caption id="attachment_155138" align="alignleft" width="130" caption="lem sagu brunei di makan pakai sumpit khusus, foto rudi esaape"][/caption] Mudah ada sumpit khusus yang terbelah dua, langsung diputar putar masukkan kesambalnya, makan kata teman saya. Karena saya tidak mau repot, saus sambalnya saya masukkan saja ke lemnya dan tangkap pakai sumpit, putar putar sedikut langsung santap. Tidak usah lagi dikunyah teman mengingatkan langsung selusup saja, sruppp...........sedappp. Asyikk. Sampai jumpa Salam dari BD

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun