Mohon tunggu...
andika
andika Mohon Tunggu... Administrasi - Pria biasa

hanya orang biasa, bukan siapa siapa juga\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Orang Malaysia" Butuh Pinjaman"

22 November 2014   04:34 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:10 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang Malaysia" Butuh Pinjaman"

[caption id="attachment_355430" align="aligncenter" width="613" caption="kuala lumpur , foto utusan malaysia"][/caption]

Teman saya yng dulu sama sama TKI di Malaysia ada dua orang yang bergelar Profesor DR mengajar di salah satu perguruan tinggi di Tanjungmalim tidak begitu jauh dari tempat tinggal saya di Kuala Lumpur. Kedua teman itu mengajar di perguruan tinggi yang banyak mencetak guru guru di Malaysia . Keduanya yang juga kompasianer adalah Prof. Dr. Nur Tjahjadi dan Prof, Dr. Supli Effendi Rahim.

Beberapa teman yang sama sama TKI di Malaysia, termasuk kedua guru besar itu hampir bersamaan balik ke Indonesia di penghujung tahun 2011 karena habis kontrak. Jika dulu malah kami sering kumpul kumpul di Kuala Lumpur karena sama sama banyak menulis di kompasiana bercerita soalan Malaysia, setelah balik ke Indonesia selain bisa dikatakan tidak lagi pernah kumpul karena beda kota, satu di Jakarta, satu di Bogor dan satu di Bengkulu ternyata sama sama juga menjadi jarang menulis di kompasiana, walaupun kami masih berteman di facebook'

Tidak begitu jelas kenapanya Prof Supli Rahim yang sering mempostingkan foto foto kegiatan berkebunnya di Bengkulu sana  mendapat tanggapan dari sejawatnya dulu ketika di Malaysia yang ternyata di lanjutkan kunjungan muhibah ke Kota Manna Bengkulu, kota yang memiliki pantai terpanjnag di dunia karena terletak di Samudra Hindia, pastilah menarik untuk dikunjungi orang Malaysia.

Nah mungkin saja pada saat sohib ini mengajak rekannya yang dari Malaysia jalan jalan di kota Bengkulu terbacalah iklan tempel di pohon yang memang banyak katanya disana tertulis "BUTUH PINJAMAN?"....hehe, oleh orang Malayisa tadi, so pastilah bagi sesiapa saja yang merasa orang Malaysia ketika membacanya iklan tempel di pohon " BUTUH PINJMAN? " itu spontan kepingin tahu dan sedapat mungkin bertanya " encik apakah tu ertinya butuh pinjaman"........hahahahaha, kok saya jadi geli.

Saya juga tidak tahu persis apa jawaban pak Supli Rahim ketika itu ditanya, eh malah dia tanya saya di facebook, apa jawabannya jika ada orang Malaysia yang sedang jalan jalan di Bengkulu tanya artinya " butuh pinjman?"...hahahhaaaaa

Lho mas kok ketawa seh?

Memang artinya butuh pinjaman itu apa, kan itu enggak ada luar biasanya, banyak kok  iklan macam itu dimana mana di pohon, di koran atau disampaikan via sms?

Iya seh, cuma kalau di Malaysia kata pinjaman itu artinya sama persis dengan di Indonesia, yang menjadi persolan di Malaysia kata " butuh " itu, sama persis dengan bahasa daerah Lampung, arti butuh itu adalah " kemaluan lelaki ".

Nah jika anda orang Malaysia, kira kira si Malaysia itu akan mengaartikan lain kata butuh pinjaman itu, ya kan?.....hehe

Onno ae,

Yo wess, sampai jumpa besok pagi di kompasianival di TMII, selamat malam, salam sukses dari Jakarta

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun