Mohon tunggu...
Andi Tribuns
Andi Tribuns Mohon Tunggu... -

Manusia yang manusiawi

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tolak Golput!!!

5 Juni 2014   22:19 Diperbarui: 20 Juni 2015   05:10 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perbincangan tentang dua calon presiden, Prabowo Subianto vs Joko Widodo memang tiada habisnya. Di warung kopi tempat para rakyat jelata berkumpulpun tak lepas dari perbincangan dua sosok tokoh yang akan bertarung pada Pilpres 9 Juli mendatang.

Memang, tak semuanya pembicaraan mengenai dua kandidat tersebut tak selalu baik, black campaign pun seolah menjadi bumbu sedap untuk saling menjatuhkan gacoannya masing-masing.

Namun demikian, itu masih bisa dimaklumi. Tapi kalau mengajak rakyat untuk GOLPUT, itu yang tidak bisa dimaklumi dan dihapami. Demikian pemikiranku.

SIANG ITU perutku mulai lapar. Pagi yang tak menemukan makanan, membuatku harus bertahan dari derasnya cobaan perut. Namun semakin lama ditahan, tak tahan juga. Aku pun berangkat keluar rumah menuju tempat peraduan perut terakhir, warung alakadar di sekitaran kampus swasta di Palembang.

Menunya emmm,,,,, Kuah mie-nya begitu menggoda. (Maaf, belum bisa hidup sehat :D). Singkat tulisan, setelah selesai makan siang akupun mulai tak nyaman dengan pembicaraan seseorang mengenai pandangan capres saat ini.

Cukup lama benar orang tersebut menceritakan pandangannya terhadap dua calon presiden ini. Hingga akhirnya aku pun tak tahan dan menarikan jari-jariku untuk mengetiknya. Menurut dia, sepanjang pemahamanku menyimak pria itu bercerita kepada seseorang lainnya, dua calon presiden saat ini memiliki kecacatan yang tidak sepantasnya dia pilih.

Oleh sebab itupun, dia memilih untuk mencoblos kedua-duanya dengan kata lain GOLPUT. Sungguh aku menyesalkan sikap orang tersebut terhadap pesta demokrasi nanti. Namun apapun demikian, itulah keputusannya.

Tapi yang aku sesalkan, menurut pemahamanku juga orang tersebut mengarahkan ke lawan bicaranya untuk tidak memilih dua calon presiden saat ini. Itu yang tidak saya setujui dan membuatku untuk menulis cerita ini.

Kenapa? Menurut ku, BLACK CAMPAIGN saja walaupun tidak diperkenankan dalam kampanye masih dilakukan dan menjadi senjata ampuh untuk meraih simpati masyarakat.

Ambil positifnya, Black Campaign merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk mendapatkan kemenangan dengan cara salah. Itu artinya, ia tidak mungkin akan GOLPUT dalam pesta demokrasi nanti. Artinya lagi, orang yang melakukan Black Campaign berusaha sekuat-kuatnya untuk mengarahkan masyarakat memilih calon tertentu. Walaupun caranya salah.

Tapi bila mengajak GOLPUT, mau jadi apa negeri ini? Ini lah orang-orang yang seharusnya tidak berhak mendapatkan jatah pesta demokrasi, mendapatkan jatah kemenangan atau sekedar ikut berpesta ketika seorang kandidat menang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun