Oleh:
Andi Iswanto
Mahasiswa Sastra Indonesia Univ. Pamulang
Betapa pentingnya teknik berbahasa dalam dunia marketing, terkadang tanpa kita sadari kemistri yang dibangun lewat bahasa dapat mempermudah proses transaksi antara sales (penjual) dengan seorang pembeli.
Bahasa bisa jadi senjata utama seorang penjual dengan permainan kata-kata yang dapat menarik minat atau pun perhatian dari calon pembeli, hingga mau membeli produk atau jasa yang kita tawarkan.
Saya sendiri awalnya ragu sebagai mahasiswa Sastra Indonesia, bekerja di sebuah perusahaan ternama yang bergerak dalam bidang perdagangan. Tanpa keahlian dan pengalaman dibidang tersebut, semua terasa mustahil jika pekerjaan ini akan berlangsung lama.
Promosi produk merupakan tantangan tersulit dalam marketing, tapi bukan berarti mustahil. Kejadian yang sering terjadi adalah berbedanya bahasa daerah antara seorang penjual dan pembeli, hal itu membuat peluang produk kita terjual semakin kecil.
Beda lagi ceritanya kalau kita menguasai bahasa daerah si calon pembeli, interaksi akan berjalan lancar. Sudah pasti pembeli akan bertanya lebih jauh terharap produk yang kita tawarkan, saat pembahasan mengenai produk sudah terjadi peluang produk terjual menjadi semakin besar.
Dalam kasus lain, penjual sering menemukan calon pembeli yang keras kepala atau cuek terhadap kita dan bahkan tidak sedikit juga pembeli yang karakternya emosional.
Bagaimana mengatasinya? nah, dalam hal seperti ini keahlian berbahasa kita diperlukan, berbicara seperlunya, menjadi pendengar yang dominan, saat ada peluang untuk berbicara segera tekankan tentang promo dan diskon.
Beda lagi saat kita berhadapan dengan calon pembeli yang sudah tertarik atau minat dengan produk yang kita tawarkan, akan tetapi calon pembeli itu menawarnya dengan harga jauh dari harga normal produk tersebut.
Kita cukup menjelaskan tentang produk kita, sambil sesekali membandingkannya dengan produk kompetitor atau produk pesaing terdekat. saat cara tersebut tidak berfungsi, berarti kita tidak perlu lama-lama meladeni negosiasi itu, karna calon pembeli tersebut bukan pasar kita.
Bahasa menjadi jembatan kita untuk masuk ke dalam hal baru, jadi bagian baru dari lingkungan sosial sekitar kita, yang berguna untuk kita dalam menjalin interaksi.
Dalam presentasi produk bahasa juga jadi kunci utama, saat kita menjelaskan keadaan di lapangan didepan para orang penting perusahaan, bahasa menjadi finishing utama dalam dunia marketing.
Selain data di lapangan, seperti gaya bahasa, cara penuturan yang baik, bahasa juga menyalurkan kejujuran yang dapat di percaya serta menjadi poin positif tersendiri dari presentasi yang kita berikan.
Suatu hal yang kita jalani dengan lelah dan keringat tidak akan pernah sia-sia, bekerja jadi hal utama sebagai sumber penghasilan. belajar, ilmu adalah investasi terbesar dalam hidup. jadi syukurilah, matangkanlah tekad itu, dan jalani. semua tidak akan pernah berakhir sia-sia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H