Usai berbincang-bincang selama setengah jam, Bu Nas kemudian memberikan kepada saya kenang-kenangan berupa dua buah buku tentang Pak Nas, yakni A.H. Nasution : Bisikan Nurani Seorang Jenderal dan A.H. Nasution : Prajurit, Pejuang dan Pemikir yang sudah dijanjikan kepada saya sebelumnya. Beliau meminta saya membaca kedua buku tersebut dan berjanji memberikan tanggapan saya setelah membacanya. Akhirnya saya pun izin pamit kepada beliau mengingat beliau juga memiliki kesibukan lainnya pagi itu. Sebelum berpisah, saya sempat berfoto bersama dengan Bu Nas dan diperkenalkan dengan anak, menantu serta cucunya.
Beberapa bulan kemudian saya kembali mengirimkan surat kepada Bu Nas untuk menyampaikan kepada beliau bahwa kedua buku yang diberikan kepada saya tersebut sudah selesai dibaca. Namun surat itu tidak pernah dibalas oleh Bu Nas hingga pada tanggal 20 Maret 2010 atau setahun setelah pertemuan dengan beliau, saya mendengar berita bahwa Bu Nas wafat dalam usia 87 tahun di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta.
Ketika mendengar berita wafatnya Bu Nas, saya seolah tidak percaya karena serasa pertemuan dengan beliau baru terjadi kemarin. Bukan hanya saya yang merasa kehilangan sosok Bu Nas yang sudah saya anggap sebagai nenek sendiri meski baru bertemu sekali.
(Tulisan merupakan bagian dari buku "Cerita Tentang Mereka" karangan Andi Istiabudi)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H